Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kesepakatan AS-Indonesia Dinilai Bawa Sentimen Positif

M Ilham Ramadhan Avisena
17/7/2025 12:21
Kesepakatan AS-Indonesia Dinilai Bawa Sentimen Positif
Ilustrasi(Antara)

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai membawa sentimen positif dari pelaku pasar. Laporan terbaru Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Dalam riset bertajuk Indonesia’s Macro Tailwinds Are Here, Trimegah menyoroti AS yang menetapkan tarif impor rendah untuk Indonesia, yakni sebesar 19%. Kebijakan itu disebut memberikan dorongan langsung terhadap ekspor dan sentimen pasar.

“AS menetapkan tarif yang lebih rendah dari perkiraan, memberi dorongan pada ekspor dan sentimen pasar. Bank Indonesia juga akhirnya memangkas suku bunga. Ditambah stabilnya rupiah dan tanda-tanda awal belanja pemerintah yang mulai meningkat sejak Juni, semuanya menjadi landasan kuat,” tulis laporan Trimegah yang dikutip pada Kamis (17/7).

Trimegah juga mencatat kesiapan peningkatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah pada Agustus sebagai katalis penting yang bisa memperkuat permintaan domestik. Ditegaskan pula bahwa belanja fiskal mulai menunjukkan pergerakan sejak Juni, menjadi sinyal awal dari dukungan riil pemerintah terhadap ekonomi rakyat.

“Jika momentum ini terus berkembang dalam beberapa bulan ke depan, bisa jadi inilah dorongan lanjutan yang akhirnya menyalakan api di bawah permintaan domestik,” tulis Trimegah.

Meski investor asing masih bersikap hati-hati saat ini, dengan tercatat arus keluar mendekati Rp1 triliun, Trimegah menilai bahwa investor domestik, baik ritel maupun institusi, kini menjadi tulang punggung pasar saham Indonesia.

Trimegah juga menyampaikan skenario valuasi dan potensi kenaikan IHSG. Dalam skenario realistis, pertumbuhan laba 0% hingga 2% bisa membawa indeks ke level 7.750, dengan potensi upside sekitar 10%. Sementara dalam skenario terburuk sekalipun, risiko penurunan dinilai terbatas.

“Dengan valuasi yang masih di bawah -2 deviasi standar (PE 11x), dan imbal hasil dividen yang menyaingi obligasi pemerintah, pasar saham Indonesia tampak murah. Angin makro sudah berembus. Sekarang tinggal satu pertanyaan: apakah laba, dan keyakinan investor, bisa menyusul?” demikian petikan laporan tersebut. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya