Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
PERBANKAN nasional terus melakukan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi layanan serta memperluas akses keuangan bagi masyarakat. Salah satu terobosan yang kini masif diimplementasikan yakni penggunaan mesin Electronic Data Capture (EDC) berbasis Android yang multifungsi.
Berbeda dengan mesin EDC konvensional, mesin EDC Android kini tidak hanya melayani transaksi gesek kartu, tetapi juga terintegrasi dengan layanan pembayaran non-tunai seperti QRIS, e-wallet, dan penarikan tunai.
Desain layar sentuh berwarna dan navigasi menu yang lebih sederhana membuat perangkat ini mudah dioperasikan oleh agen dan pengguna. EDC Android juga mendukung konektivitas beragam, mulai dari jaringan 4G/LTE, Wi-Fi hingga Bluetooth.
Perangkat ini juga mampu mendukung efisiensi operasional dan inovasi masa depan. Pasalnya, alat ini mampu mendiagnosis troubleshooting dari jarak jauh sehingga mengurangi kebutuhan kunjungan teknisi langsung di lokasi. Transformasi ini turut mendukung sistem layanan keuangan tanpa kantor, termasuk agen-agen bank, untuk tetap operasional secara digital dan efisien.
Penggunaan EDC Android menjadi syarat penting agar layanan agen tetap bisa menjangkau masyarakat, terutama di wilayah yang belum sepenuhnya tersentuh layanan perbankan formal.
Hingga 2024, jumlah agen keuangan tanpa kantor tercatat lebih dari 1 juta, naik signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dalam periode sama, transaksi keuangan melalui sistem ini menembus angka Rp1.583 hingga Rp1.589 triliun, menghasilkan fee based income lebih dari Rp1,6 triliun.
Sejak 2020, total transaksi kumulatif melalui sistem ini melampaui Rp5.500 triliun, dengan pendapatan berbasis komisi mencapai Rp7,06 triliun.Agen-agen ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka lapangan pekerjaan secara luas di berbagai daerah.
Untuk menjadi agen layanan keuangan digital, para calon agen umumnya diwajibkan menyetor uang jaminan sekitar Rp3 juta. Namun, terdapat skema alternatif tanpa jaminan bagi calon agen dengan memiliki riwayat kredit lancar. Mekanisme ini dirancang untuk memperluas jangkauan layanan dan mempercepat inklusi keuangan nasional. (H-2)
DPD RI masih menghadapi kesenjangan yang lebar baik dalam hal kapasitas SDM, infrastruktur, maupun regulasi digital.
Minimnya literasi teknologi, khususnya dalam hal infrastruktur jaringan, masih menjadi hambatan besar bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Pasar Indonesia yang besar dan terus tumbuh disebut menjadi alasan perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen ini untuk ekspansi bisnis di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved