Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MENTERI Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, melontarkan apresiasi sekaligus tantangan kepada para pengembang rumah subsidi.
Dalam sambutannya di ajang Indonesia Property & Bank Award (IPBA) XIX, ia menyatakan dukungan penuh terhadap pengembang berintegritas yang membangun hunian layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), seraya menegaskan pentingnya menjaga standar kualitas.
“Mereka bukan sekadar membangun rumah, tapi harapan dan masa depan masyarakat kecil,” tegas Menteri PKP, sembari menyebut beberapa pengembang seperti Joko Suranto (Ketua Umum REI), Angga, dan Samuel sebagai contoh pelaku yang konsisten dengan misi sosial ini.
Maruarar menggarisbawahi bahwa pemerintah tak tinggal diam.
Ragam stimulus disiapkan, mulai dari pembebasan BPHTB, percepatan penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), hingga peningkatan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit, naik signifikan dari 220.000 unit sebelumnya.
“Kami butuh sinergi. Pemerintah sudah menjalankan mesin, pengembang jangan hanya jadi penonton,” ujarnya.
Dalam momen yang jarang terjadi, Maruarar juga menjanjikan hadiah umrah untuk pengembang rumah subsidi terbaik tahun depan.
Ia bahkan merinci: juara pertama akan membawa 30 karyawan umrah, juara kedua 20 orang, dan juara ketiga 10 orang.
“Penghargaan bukan hanya untuk petinggi, tapi juga bagi mereka yang bekerja di lapangan. Tolong ingatkan saya soal ini,” kata Maruarar..
CEO JMN, Indra Utama, mengatakan bahwa penghargaan kepada Maruarar diberikan karena konsistensinya dalam mendorong pembangunan rumah subsidi yang terjangkau namun tetap berkualitas.
“Kami bersama dewan juri dan tim redaksi telah melakukan riset terhadap kinerja sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, dan sepakat memutuskan Menteri PKP Bapak Maruarar menerima penghargaan sebagai menteri berprestasi,” ujar Indra.
IPBA 2025 juga menjadi forum konsolidasi komitmen terhadap program tiga juta rumah yang tengah didorong pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dalam program tersebut, pemerintah menyiapkan super holding Danantara dengan rencana pendanaan Rp130 triliun untuk mendorong pembangunan massal rumah rakyat. Komitmen terhadap program itu secara simbolis diserahkan oleh sejumlah asosiasi kepada Menteri PKP, termasuk REI, Apersi, Himperra, Asprumnas, Appernas Jaya, Abpednas, Apdesi, dan HNSI.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait memberikan bonus sebesar Rp100 juta untuk setiap pemain timnas U-23 Indonesia dan Rp300 juta untuk setiap pelatih.
Ketua Fraksi NasDem MPR itu mengatakan semangat program itu bagus, tetapi perlu digodok matang.
Menteri PKP Maruarar Sirait resmi membatalkan rencana mengecilkan ukuran rumah subsidi.
Menteri PKP Maruarar Sirait menargetkan penyusunan Peraturan Menteri (Permen) terkait skema dan mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan dapat diselesaikan pada akhir Juli
Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mendorong pengembang perumahan menghadirkan hunian bersubsidi berkualitas untuk MBR
BP Tapera targetkan pembiayaan 350 ribu rumah subsidi FLPP pada 2025. Realisasi hingga Juli capai 137 ribu unit dengan nilai Rp17 triliun
Warga rumah susun di Jakarta menilai kebijakan ini sangat merugikan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan 1 juta unit hunian vertikal setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.
BP Tapera mencatatkan lonjakan luar biasa dalam penyaluran FLPP, dengan 53.874 unit rumah disalurkan pada Kuartal I 2025, meningkat 1.173%
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved