Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Gerakan boikot terhadap produk yang diduga terafiliasi Israel dinilai dapat menjadi bumerang bagi Indonesia. Meskipun sebagai bentuk solidaritas atas agresi Israel ke warga Palestina, gerakan tersebut berdampak serius bagi ekonomi nasional apabila dilakukan tanpa dasar dan data akurat serta kebijakan negara yang terarah.
"Memang ini bentuk ekspresi emosional ya, tapi secara natural walaupun dalam jangka pendek itu berdampak secara ekonomi nasional," ujar Pakar Ekonomi, Nurizal Ismail, dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin (26/5).
Dirinya menegaskan, boikot produk Israel yang dilakukan di Indonesia harus dilakukan mengacu pada data akurat agar tidak berdampak bagi warga di dalam negeri. Apalagi, sambung dia, perekonomian dunia saat ini termasuk Indonesia juga tengah mengalami penurunan.
Adapun salah satu dampak paling nyata yang mulai muncul adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan yang menjadi sasaran boikot. Nurizal menyebut bahwa banyak perusahaan multinasional yang menyerap ribuan tenaga kerja lokal mulai melakukan efisiensi.
"Ketika omzet turun drastis akibat boikot, PHK menjadi pilihan cepat. Itu bukan hanya angka melainkan juga nasib manusia," tegasnya.
Dia mengungkapkan banyak dari perusahaan yang diboikot juga berkontribusi besar terhadap penerimaan negara dalam bentuk pajak. Jika tekanan berlanjut, lanjut dia, bukan hanya tenaga kerja yang terancam, tetapi juga pendapatan negara. Nurizal menuturkan, PHK yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut nantinya juga akan menimbulkan gejolak sosial di tengah masyarakat serta lonjakan pengangguran yang secara mendadak bisa memicu keresahan sosial, menurunkan daya beli masyarakat, hingga memperlebar kesenjangan ekonomi.
Dirinya mewanti-wanti agar jangan sampai produk yang sebenarnya tidak terafiliasi tetapi karena ada saham dari luar negeri akhirnya terdampak dan menjadi korban boikot. Padahal, tambah dia, produk tersebut merupakan produk lokal yang telah menyerap tenaga kerja dan melakukan banyak kegiatan positif bagi masyarakat.
"Jadi bisa ada penumpang gelap yang bermain. Produk-produk tertentu yang sebenarnya lokal tapi difitnah sebagai terafiliasi dengan Israel padahal tidak," bebernya.
Oleh karena itu, ia menekankan validitas dan verifikasi data menjadi kunci dalam menentukan target boikot. Dia menekankan masyarakat mengacu pada sumber-sumber kredibel seperti gerakan BDS atau BDS Movement dan PBB yang sudah terorganisir secara internasional serta sudah lama melakukan boikot.
"Kalau boikot pakai data viral dari medsos yang tidak jelas sumbernya, produk lokal pun bisa ikut rusak karena salah sasaran," tandasnya. (E-3)
Ikuti aksi bela Palestina terkini di Indonesia dan dunia. Dukung kemerdekaan Palestina melalui solidaritas dan boikot. #FreePalestine
Kegiatan ini merupakan aksi sebagai bentuk kepedulian terhadap Palestina.
SEDIKITNYA 2 ribu warga Kota Pekanbaru ikut dalam aksi bertajuk Riau Melawan Zionis yang dipusatkan di Tugu Pejuang, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Minggu (20/4).
Bagi Fraksi PKS, salah satu langkah untuk membela Paestina adalah dengan menginisiasi RUU untuk memboikot produk asal Israel.
Qatar dan Mesir telah menerima persetujuan Hamas atas usulan gencatan senjata di Jalur Gaza.
PRESIDEN Palestina Mahmoud Abbas menandatangani dekret yang membentuk komite penyusun konstitusi sementara sebagai langkah awal transisi menuju status negara penuh.
MENTERI Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada Senin (18/8) menegaskan penolakannya terhadap pernyataan resmi Israel terkait konsep Israel Raya
Rekaman audio mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva, bocor ke publik. Ia menyebut kematian puluhan ribu warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang “diperlukan”.
Menlu Mesir Badr Abdelatty menolak ide pemindahan warga Gaza. Ia menegaskan pengusiran massal Palestina adalah garis merah.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved