Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Prabowo Subianto dikatakan mampu memberikan respons yang tepat dalam kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Hal inj menjadi salah satu faktor yang memengaruhi sentimen positif di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari terakhir.
“Terdapat sentimen positif di bursa saham Indonesia (IHSG) dalam beberapa hari terakhir ini. Faktornya adalah, melunaknya Trump’s tarrifs policy. Di samping itu, gercepnya Presiden (Prabowo) terhadap Trump Policy (yang mengambil langkah non-konfrontatif) serta fokus kepada ekonomi,” ungkap Pengamat Ekonomi dan Perbankan dari Binus University M. Doddy Ariefianto dilansir dari keterangan resmi, Selasa (15/4).
“Pascalebaran kemarin salah satu agenda awal Presiden adalah sarasehan dengan para ekonom-pengamat pasar. Hal ini menunjukkan bagaimana Presiden sangat fokus dan tanggap terhadap kondisi pasar,” lanjutnya.
Dalam tiga hari perdagangan terakhir, Bursa Efek Indonesia mencatatkan penguatan beruntun yang membangkitkan optimisme di tengah tantangan global.
Pada 10 April 2025, IHSG mencatat lonjakan impresif sebesar 4,79%, dipicu oleh sentimen positif dari penundaan kebijakan tarif impor oleh Trump.
Keesokan harinya, 11 April 2025, IHSG masih mencatat kenaikan meskipun terbatas di angka 0,13%, menunjukkan stabilitas dan ketahanan pasar menghadapi dinamika geopolitik.
Lalu pada 14 April 2025, IHSG kembali menguat 1,70%, mengukuhkan tren positif sekaligus memperkuat harapan bahwa ekonomi Indonesia sedang memasuki fase pemulihan dan ekspansi yang kokoh.
Kebijakan-kebijakan strategis Prabowo, mulai dari dorongan terhadap industrialisasi berbasis hilirisasi hingga penguatan diplomasi ekonomi dengan negara-negara sahabat, dinilai memberikan sinyal yang kuat bahwa ekonomi Indonesia akan terus ekspansif di tengah ketidakpastian global.
Meski demikian, kondisi ekonomi saat ini diakui oleh Doddy memang penuh dengan ketidakpastian (uncertainty), di mana kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh sikap Trump yang tidak terduga (unpredictable) serta Tiongkok yang berani untuk bermain keras.
“Uncertainty masih sangat tinggi. Trump itu unpredictable, begitu juga Tiongkok ternyata berani main keras. Kita harus waspada. Koordinasi terutama dengan BI dan OJK harus intensif. Komunikasi harus intense setiap ada perkembangan,” jelas dia.
“Bagus juga kalau bisa menggalang kekuatan (sebagai poros ketiga di luar AS dan Tiongkok). Komunikasi dengan pasar (updating reguler) harus di-maintain. Kalau nanti ada gejolak lagi (sangat mungkin), bagus sekali jika Presiden, Gubernur BI dan Kepala OJK duduk konpers,” pungkasnya (H-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 12 Juni 2925, dibuka melemah 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.211,85.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka melemah 16,15 poin atau 0,22% ke posisi 7.214,59.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Juni 2025, ditutup menguat 117,31 poin atau 1,65% ke posisi 7.230,74.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
penguatan IHSG masih dibayangi aksi jual asing. Investor asing kembali mencatatkan net sell, kali ini sebesar Rp440,2miliar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas, pada perdagangan Rabu 4 Juni 2025.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan digelarnya putaran baru pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok untuk meredakan perang tarif.
Presiden AS Donald Trump kembali memicu perang dagang dengan ancaman tarif 50% atas barang Uni Eropa dan pajak impor 25% untuk iPhone yang diproduksi di luar negeri.
Xi Jinping kritik hegemonisme global, sindir AS usai jeda perang dagang, dan tegaskan kerja sama Tiongkok dengan Amerika Latin.
Perekonomian nasional yang mengkhawatirkan juga didorong oleh kondisi sektor riil di dalam negeri yang sampai saat ini cenderung memiliki biaya tinggi.
Pemerintah Tiongkok membantah melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) soal penerapan tarif dagang yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved