Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Redakan Perang Dagang, Trump Lanjutkan Diplomasi Dagang dengan Tiongkok

Ferdian Ananda Majni
07/6/2025 14:19
Redakan Perang Dagang, Trump Lanjutkan Diplomasi Dagang dengan Tiongkok
Presiden AS Donald Trump.(Dok.Antara/Xinhua)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan digelarnya putaran baru pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok, dalam upaya meredakan ketegangan berkepanjangan terkait perang tarif antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Melalui unggahan di platform media sosial Truth Social pada Jumat (6/6) Trump menyatakan bahwa pertemuan tersebut akan berlangsung di London pada hari Senin. 

Pengumuman ini muncul hanya sehari setelah panggilan telepon langka antara dirinya dan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang tampaknya membawa angin segar dalam hubungan yang sebelumnya tegang.

"Pertemuan itu akan berjalan dengan sangat baik," tulis Trump seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu (7/6).

Trump menyebut bahwa Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer akan mewakili AS dalam perundingan tersebut.

Putaran pembicaraan ini merupakan yang kedua sejak Trump memulai perang dagang tahun ini dengan menerapkan tarif hingga 145% pada barang-barang dari Tiongkok. Beijing membalas dengan tarif balasan sebesar 125%.

Dalam pertemuan sebelumnya yang berlangsung di Jenewa bulan lalu, kedua belah pihak menyepakati penurunan sementara atas tarif tinggi tersebut. 

Amerika Serikat menurunkan tarifnya menjadi 30%, sementara Tiongkok memangkas tarif menjadi 10%. Namun, kesepakatan gencatan senjata tarif itu dijadwalkan berakhir awal Agustus, dan minggu lalu Trump menuduh Tiongkok telah melanggar perjanjian tersebut--mengindikasikan masih adanya perbedaan mendalam di antara kedua negara.

Mineral tanah jarang

Amerika Serikat juga menyuarakan kekhawatiran atas lambannya persetujuan ekspor mineral tanah jarang dari Tiongkok, yang dianggap vital bagi industri teknologi tinggi AS. 

Selain itu, isu lain yang menjadi sorotan Washington mencakup dugaan keterlibatan Tiongkok dalam perdagangan fentanil ilegal, status Taiwan yang diperintah secara demokratis, serta model ekonomi Tiongkok yang dianggap sangat dikendalikan negara dan mengandalkan ekspor.

Pada hari Rabu, Trump mengungkapkan frustrasinya di Truth Social dengan menyebut bahwa Xi sangat keras dan sangat sulit membuat kesepakatan dengannya.

Namun, setelah panggilan telepon yang telah lama ditunggu-tunggu pada hari Kamis (5/6) Trump melaporkan adanya kesimpulan positif, yang disebut-sebut membuka jalan bagi pembicaraan tingkat tinggi berikutnya-meskipun penyelesaian cepat atas kebuntuan tarif masih belum dapat dipastikan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa Presiden Xi mendesak Trump untuk menghapus tindakan negatif yang diambil oleh AS terhadap Tiongkok, termasuk kebijakan pemerintah AS yang mencabut visa sebagian pelajar Tiongkok yang tengah menempuh studi di Amerika Serikat. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya