Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PADA pertemuan tahunan industri jasa keuangan 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menegaskan pentingnya peran sektor keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai salah satu penggerak utama ekonomi nasional, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) membutuhkan solusi keuangan yang terjangkau dan sesuai kebutuhan agar mereka dapat menghadapi dinamika pasar pasca-Lebaran secara efektif.
"Setelah periode puncak penjualan selama Ramadan dan Lebaran, banyak UMKM mengalami penurunan permintaan secara signifikan. Untuk menjaga stabilitas bisnis dan mempertahankan pertumbuhannya, diversifikasi pendapatan menjadi strategi sangat penting," ungkap Direktur Utama Moladin Finance Indonesia (Mofi) Mulyadi, di Jakarta, Selasa (25/3).
Moladin Group, lanjut Mulyadi, melalui platform terintegrasi mencakup Moladin dan Mofimemberikan solusi inovatif untuk membantu UMKM dalam menghadapi tantangan itu dengan lebih efektif.
"Moladin Finance, sebagai perusahaan multifinance yang berizin dan diawasi OJK, memberikan layanan keuangan fleksibel yang memberdayakan pelaku usaha untuk mendiversifikasi sumber pendapatan serta mengakses modal untuk pertumbuhan pada periode pasca-Lebaran," terang dia.
Dia menerangkan Moladin Finance Indonesia berada di garis depan dalam memberikan solusi untuk memastikan UMKM memiliki akses terhadap alat yang diperlukan untuk tetap tangguh menghadapi perubahan pasar.
Menurut dia, penting bagi UMKM untuk adaptasi dalam menjaga momentum bisnis usai Lebaran. Periode pasca-Lebaran menjadi tantangan krusial bagi UMKM.
"Mengandalkan model bisnis tradisional saja dapat membatasi potensi pertumbuhan. Diversifikasi pendapatan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis. Mofi berkomitmen menyediakan solusi keuangan fleksibel yang memungkinkan UMKM berkembang dalam lanskap pasar yang terus berubah,” terang Mulyadi.
Ia mengatakan agar tetap kompetitif dan tangguh, UMKM bisa menggunakan pelayanan keuangan Moladin Finance. "Moladin Finance bisa menjadi penyedia solusi keuangan yang fleksibel dan terpercaya bagi UMKM sehingga bisnis bisa menemukan dukungan untuk beradaptasi dan berkembang di periode pasca-Lebaran," ujarnya.
Kemudian, lanjut Mulyadi, UMKM tidak hanya mengandalkan produk utama. Tambahkan variasi yang sesuai tren pasar. Contohnya, pelaku bisnis kuliner bisa mulai menawarkan menu sehat atau paket catering harian untuk menjaga arus pendapatan tetap stabil.
Selanjutnya, mengoptimalkan platform e-commerce, media sosial, dan pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan, sehingga membuka peluang pendapatan baru bagi UMKM.
Selain itu, kata Mulyadi, UMKM perlu berkolaborasi dengan bisnis yang saling melengkapi, seperti promosi silang atau penawaran bundling, yang dapat menarik lebih banyak pelanggan dan menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Terakhir, kata Mulyadi, akses pendanaan yang memadai sangat penting untuk ekspansi bisnis dan inovasi. Mofi, bagian dari Moladin Group, membantu menyediakan solusi keuangan yang mudah diakses, transparan, dan disesuaikan dengan kebutuhan UMKM untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. "Bagi UMKM yang mau mengetahui pembiayaan MOFI dan penawaran eksklusif pasca-Lebaran, bisa mengunjungi laman Mofi," pungkas Mulyadi. (H-2)
JEKI Berbagi Modal merupakan program dari JEKI yang terbuka untuk pelaku usaha kecil dan mikro di Indonesia.
KURÂ menjadi bentuk komitmen dan konsistensi pemerintah untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya untuk UMKM dari sisi perkuatan modal.
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan jawaban eksekutif atas pandangan umum fraksi DPRD Provinsi Jawa Timur terhadap Raperda tentang Perusahaan Perseroan Daerah
Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyatakan komitmennya untuk mendorong kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di dalam negeri.
Data menunjukkan bahwa kurang dari 10% masyarakat Indonesia yang berinvestasi dalam aset yang lebih besar seperti properti.
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved