Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GURU Besar Ekonomi Universitas Indonesia (UI) sekaligus pengamat pasar modal Budi Frensidy mengimbau investor institusi besar dapat menjadi liquidity provider di tengah kemudahan aksi buyback di pasar saham Indonesia.
Apalagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengizinkan kebijakan pembelian kembali (buyback) saham tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) di tengah volatilitas pasar saham Indonesia.
"Investor institusi besar yang mengelola dana publik diimbau untuk dapat menjadi liquidity provider," ujar Budi, Kamis (20/3).
Menurutnya, sudah semestinya perusahaan maupun pemegang saham pengendali (PSP), terutama yang berkapitalisasi pasar besar atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memiliki market maker ataupun liquidity provider.
"Mestinya emiten dan PSP, terutama untuk yang big cap atau BUMN, ada market maker atau liquidity provider," ujar Budi.
Dengan adanya dana besar, menurutnya, aksi korporasi berupa buyback saham dapat cepat direalisasikan oleh PSP ataupun market maker.
"Yang juga biasa dilakukan adalah aksi beli oleh pemegang saham pengendali dan ini bisa menjadi penahan yang lebih cepat direalisasikan, jika PSP atau market maker-nya punya dana besar," ujar Budi.
Apabila perusahaan melakukan aksi buyback saham, menurutnya, hal itu akan memberikan sinyal kepada pasar apabila manajemen perusahaan memiliki kas yang memadai, serta ikut berkomitmen untuk mengawal harga saham di tengah harga sahamnya yang sedang murah.
Ia menyebut aksi buyback saham oleh perusahaan dapat menahan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (lHSG), namun masih sulit untuk mendongkrak IHSG ke posisi seperti pada awal tahun 2025.
Alasannya, menurutnya, untuk mendongkrak kinerja IHSG tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, namun memerlukan waktu tertentu dan bisa dalam periode bulanan.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan, perusahaan tercatat yang telah mengumumkan akan melaksanakan RUPS dapat langsung melakukan buyback saham tanpa RUPS.
"Tetap bisa jalan langsung. Tanpa ini (RUPS) tetap bisa langsung. Kalau sudah ada (aturan), itu bisa," ujar Inarno.
Pihaknya optimistis banyak perusahaan tercatat akan melakukan buyback saham di tengah volatilitas pasar saham Indonesia.
"Pasti banyak (buyback saham)," ujar Inarno.
Kebijakan buyback saham tanpa RUPS diterapkan dengan pertimbangan bahwa perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 19 September 2024 mengalami tekanan yang terindikasi dari penurunan IHSG per 18 Maret 2025 sebesar 1.682 poin atau minus 21,28% dari highest to date.
Kebijakan itu sudah disampaikan kepada direksi perusahaan terbuka, melalui surat resmi OJK tertanggal 18 Maret 2025 dan akan berlaku selama enam bulan setelah tanggal surat yang dikeluarkan oleh OJK. (Ant/E-1)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sebanyak 36 emiten telah menyampaikan rencana relaksasi kebijakan buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST.
Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST.
Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar-besarnya Rp51,73 triliun. BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham sekitar Rp3 triliun.
OJK menghendaki perusahaan yang melantai di bursa melakukan pembelian kembali saham (buyback) tanpa rapat umum pemegang saham mengingat IHSG sempat anjlok, Selasa (18/3).
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK telah mengendus potensi penyimpangan atau fraud dalam transaksi surat kredit ekspor (letter of credit/LC) PT Bank Woori Saudara sejak 2023.
Industri aset digital Indonesia berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai aset diversifikasi investasi.
OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Yunianto menyebut pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending (pinjaman online) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1,148 triliun tumbuh 20,97%
OJK juga mencatat nilai kapitalisasi pasar juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan 6,11% secara month to date menjadi Rp12.420 triliun, atau meningkat 0,69% secara year to date.
OJK telah meminta perbankan untuk melakukan pemblokiran terhadap 17 ribu rekening yang terindikasi aktivitas judi online (judol).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved