Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Badan Pelindungan Migran Indonesia membahas program 3 juta rumah dan rencana penyediaan rumah subsidi bagi para pahlawan devisa melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada Rabu (19/3) di Jakarta.
Menteri PKP, Maruarar Sirait dalam pertemuan tersebut menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan pekerja migran Indonesia memiliki akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau.
"Pekerja Migran Indonesia adalah pahlawan devisa yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, mereka berhak mendapatkan fasilitas perumahan yang layak sebagai bentuk apresiasi dan perlindungan dari negara," kata dia dikutip dari siaran pers, Kamis (20/3).
"Untuk pekerja migran sebagai pahlawan devisa yang membangun negeri akan dibantu 20 ribu rumah subsidi yang akan disiapkan oleh BP Tapera. Lokasi 20 ribu rumah subsidi direncanakan akan dibangun di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," tambahnya.
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menyampaikan, dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan pekerja migran Indonesia tidak hanya mendapatkan perlindungan saat bekerja di luar negeri, tetapi juga jaminan kesejahteraan di dalam negeri melalui akses terhadap hunian yang layak.
"Pekerja migran adalah orang-orang yang perlu kita bantu," ujarnya.
Pihaknya juga ingin memastikan PMI tidak hanya mendapat perlindungan saat bekerja di luar negeri, tetapi juga memiliki kehidupan yang lebih baik setelah mereka kembali. "Penyediaan perumahan menjadi salah satu aspek penting yang harus kita wujudkan bersama," kata Karding.
Berdasarkan data 2024, jumlah pekerja migran Indonesia mencapai 296.970 orang. Jumlah pekerja migran Indonesia tertinggi ada di Hong Kong, dengan migran Indonesia terbanyak berasal dari Jawa Timur.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menyampaikan kesiapan untuk membantu pekerja migran Indonesia dalam memiliki rumah. “Sesuai dengan persyaratan untuk mendapatkan bantuan pembiayaan perumahan, MBR dengan penghasilan maksimal Rp8 juta per bulan berhak untuk mendapatkan bantuan ini. Yang penting merupakan rumah pertama dan satu tahun setelah BAST harus dihuni,” kata Heru.
Saat ini BP Tapera selaku Operator Investasi Pemerintah (OIP) telah merealisasikan KPR Subsidi per 1 Januari - 19 Maret 2025 sebanyak 91.528 unit rumah subsidi. Terdiri dari data proses bangun sampai dengan akad sebanyak 55.942 unit dan realisasi penyaluran KPR Subsidi FLPP dan Tapera sebanyak 35.586 unit rumah.
Sedangkan data realisasi KPR Subsidi per 20 Oktober 2024 – 19 Maret 2025 telah mencapai 134.937 unit rumah. Terdiri dari data proses sampai dengan akad sebanyak 63.618 unit rumah dan realisasi KPR Subsidi sebanyak 71.319 unit rumah. (Mir/M-3)
KETAKUTAN menyelimuti para pekerja migran tidak berdokumen di Los Angeles, Amerika Serikat, menyusul razia besar-besaran yang dilakukan oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Ada lima negara penerima terbanyak pekerja asal Indonesia, yakni Hongkong, Taiwan, Korsel, Jepang dan Singapura.
Pembukaan penempatan pekerja migran Indonesia di Arab Saudi dinilai penting untuk meningkatkan pelindungan bagi pekerja migran Indonesia yang bekerja di sektor domestik.
Para korban rata-rata tidak memiliki dokumen resmi. Namun, tetap diberangkatkan dengan membayar sekitar Rp4,5 hingga Rp7,5 juta.
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Hasil pemantauan yang dilakukan oleh para petugas ini menjadi rujukan bagi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam (PKP) memastikan hunian yang layak.
Masyarakat yang mendapatkan KPR FLPP akan memperoleh suku bunga tetap 5% per tahun, tenor kredit hingga 20 tahun, uang muka ringan, serta bebas premi asuransi dan PPN.
BP Tapera menyebut pihaknya masih mengadopsi skema yang sama dalam penyaluran pembiayaan rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR).
BP Tapera ditargetkan oleh pemerintah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 220 ribu unit rumah senilai Rp28,2 Triliun pada 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved