Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEBIJAKAN diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang diberlakukan pemerintah sejak Januari 2025, berdampak signifikan terhadap penyumbang deflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan indeks sebesar 11,23 persen selama Januari 2025,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Agnes Widiastuti , Senin (24/2).
Selain komponen tersebut lanjutnya, maka sektor transportasi juga mencatat mengalami deflasi sebesar 0,31 persen, diikuti oleh kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen.
“Tarif listrik menjadi komoditas dengan andil terbesar dalam deflasi bulan Januari, yakni sebesar 1,52 persen,” jelasnya.
Selain listrik, komoditas lain yang turut berkontribusi dalam deflasi adalah bawang merah 0,03 persen, ikan nila 0,03 persen, tomat 0,02 persen, dan ikan pada 0,02 persen.
Namun di Kalteng secara umum masih tercatat inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) sebesar 0,28 persen.
Inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,98 persen, diikuti oleh kelompok pakaian dan alas kaki 0,68 persen, serta perlengkapan rumah tangga 0,44 persen.
Dari empat kota yang dipantau inflasinya di Kalimantan Tengah, tiga daerah mengalami deflasi secara bulanan (m-to-m) seperti Palangka Raya 0,89 persen, Sampit 0,74 persen dan Kabupaten Sukamara 0,67 persen. Sementara itu, Kabupaten Kapuas mengalami inflasi sebesar 0,11 persen.
Secara tahunan (y-on-y), di tiga Kabupaten mengalami inflasi yakni Sampit 0,18 persen, Kapuas 0,97 persen, dan Sukamara 0,21 persen. sedangkan Palangka Raya justru mengalami deflasi sebesar 0,15 persen.
“Jadi, kebijakan diskon tarif listrik ini menjadi faktor utama dalam menekan harga barang dan jasa, yang berdampak pada berkurangnya tekanan inflasi di wilayah Kalteng,” pungkas Agnes.
Rencana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50% dari pemerintah kepada masyarakat pada Juni dan Juli 2025 batal terealisasi.
DIPERKIRAKAN sebanyak 81,4 juta rumah akan mendapatkan diskon tarif listrik sebesar 50% selama dua bulan sebagai imbas penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12%.
Memasuki awal tahun 2025, pemerintah menetapkan tarif listrik pada triwulan 1 tahun 2025 bagi 13 pelanggan nonsubsidi tetap atau tidak mengalami perubahan.
MULAI hari ini, Rabu, 1 Januari 2025, pemerintah resmi memberlakukan diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang di bawah 2.200 volt ampere (VA)
PT PLN memastikan paket stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik 50% bagi pelanggan daya 2.200 Volt Ampere (VA) ke bawah sudah dapat dinikmati sejak 1 Januari hingga Februari 2025.
Diskon sebesar 50% untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga PT PLN dengan daya sampai dengan 2.200 VA tidak akan diperpanjang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved