Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pengusaha Perlu Terlibat agar Kebijakan Ekonomi Lebih Inklusif

Wisnu Arto Subari
20/2/2025 14:49
Pengusaha Perlu Terlibat agar Kebijakan Ekonomi Lebih Inklusif
(MI/HO)

KETERLIBATAN pengusaha dalam membentuk kebijakan ekonomi yang lebih inklusif dinilai penting. Kepercayaan investor akan semakin kuat jika pengusaha menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan ekonomi yang nyata dan berkelanjutan. 

Demikian menurut Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC), Arsjad Rasjid. "Indonesia Economic Summit (IES) 2025 menegaskan posisi Indonesian Business Council (IBC) sebagai penggerak utama transformasi ekonomi berbasis aksi nyata," ujar Arsjad dalam keterangannya, Kamis (20/2). 

IES 2025 juga menjadi ajang bagi sektor swasta untuk membangun kemitraan lebih erat dengan pemerintah guna mendorong kebijakan pro-investasi dan pro-pertumbuhan. Dengan kehadiran lebih dari 100 pembicara dari berbagai latar belakang, termasuk pemimpin industri, perwakilan pemerintah asing, dan duta besar, acara ini menunjukkan besarnya keyakinan dunia terhadap arah ekonomi Indonesia.

Diskusi di IES 2025 menyoroti kolaborasi sektor swasta dengan pemerintah dapat mempercepat industrialisasi berbasis daerah, memperkuat sektor strategis seperti manufaktur, energi hijau, dan ekonomi digital, serta memastikan manfaat ekonomi yang lebih merata. Dalam upaya mempercepat pertumbuhan, beberapa MoU strategis ditandatangani untuk mendukung proyek di bidang pelatihan vokasi, energi terbarukan, dan perluasan akses digital.

Ia mengajukan lima formula untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 8 persen serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Formula tersebut antara lain yakni memanfaatkan keuntungan kompetitif, kebijakan industri yang tepat, kebijakan luar negeri dan diplomasi yang aktif, menerapkan prinsip good governance, serta meningkatkan kepercayaan antara pemerintah dan sektor swasta. (Ant/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya