Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia diprediksi akan didorong oleh program makan bergizi gratis (MBG) dan program tiga juta rumah. Dengan dua program itu diharapkan bisa menggerakan ekonomi di daerah. Kuncinya adalah pemerataan peran bisnis dalam kedua program ini.
Hal itu terungkap pada diskusi yang diselenggarakan Ikatan Alumni Fikom Unpad di Hotel Luwansa, Jakarta pada Kamis (6/2) yang didukung oleh Telkomsel dan Pupuk Indonesia. Acara tersebut menampilkan pembicara tunggal dan dihadiri oleh para alumni Fikom Unpad yang sudah bekerja di berbagai bidang.
Bambang Brodjonegoro Penasehat Khusus Bidang Ekonomi Presiden mengungkapkan, Indonesia pernah mengalami pertumbuhan 8% pada tahun 1996 di mana ada relokasi pabrik-pabrik Jepang ke Indonesia. Terutama relokasi industri otomotif daan turunannya.
“Jadi sejarahnya kita pernah mencapai pertumbuhan 8%, jadi itu nyata,” kata dia dalam diskusi yang diselenggarakan Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran dengan tema Indonesia Outlook 2025.
Dia menilai, dengan pertumbuhan tersebut Indonesia dianggap berhasil menjadi negara industrialisasi yang bisa menjadi perhatian dunia. Namun demikian, situasi politik 1998 membuat Indonesia Kembali ke titik nol. Seluruh Upaya yang sudah dibangun menjadi negara industri sekejap hilang.
Bambang bilang, krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah meluluhlantakan ekonomi Indonesia dan dampaknya sangat luas dan panjang. Indonesia berusaha untuk Kembali membangun kekuatan ekonomi dengan berbagai cara agar Kembali menjadi negara industri.
Bambang menyatakan Indonesia mulai berusaha menjadi negara industri dengan melakukan program hilirisasi mineral.
“Namun memang makna hilirisasi itu bukan hanya sekadar smelter saja. Harus sampai hilir, membuat aluminium dan sampai produk jadi,” kata dia.
Bambang menjelaskan bahwa pada tahun 2024 pertumbuhan ekonomi kita masih dikatakan baik diangka 5,03%. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2025 ini pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5% dengan dorongan program MBG dan 3 juta rumah.
“Saya optimistis kedua program ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” terang dia.
Dia menjelaskan, program MBG saat ini memang belum sempurna dan perlu banyak perbaikan. Tetapi, pada tahun depan akan mulai terlihat pola bisnis yang bisa dijalankan dari program ini. Demikian pula dengan program 3 juta rumah. “Selain dua program itu yang menjadi potensi bertumbuh ada logistik, jasa, dan Kesehatan,” kata dia.
Bambang mengatakan, saat ini banyak konglomerat atau grup perusahaan besar mulai masuk ke bisnis Kesehatan atau rumah sakit. “Ini karena mereka melihat bahwa kesehatan pasca covid menjadi sangat penting,” imbuh dia.
Ia juga menjelaskan bahwa di industry ekstraktif yang sedang menjadi potensi adalah tambang emas. Beberapa perusahaan mulai mencari tambang emas.
Hendri Satrio Ketua Umum IKA Fikom Unpad mengatakan, bahwa komunikasi publik akan ekonomi harus dibangun agar masyarakat paham arah kebijakan pemerintah. Pihaknya akan terus mengamati beberapa kebijakan pemerintah yang sedang dijalankan.
Dekan Fikom Unpad Dadang Rahmat Hidayat menyatakan, saat ini komunikasi yang dilakukan pemerintah terkait ekonomi dirasa perlu diperbaiki agar pesan yang sampai pada masayarakat. Sebab, pada mayoritas Masyarakat di Indonesia tidak paham oleh istilah-istilah ekonomi. “Maka itu angka, angka itu soal pertumbuhan 5% misalnya, harus diterjemahkan ke dalam komunikasi yang mudah,” ungkapnya. (H-2)
ARAH pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai semakin suram. Indikator-indikator utama terus melemah, kebijakan publik dianggap belum efektif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keberadaan rumah subsidi berukuran kecil menjadi krusial di kawasan perkotaan karena harga lahan cenderung tinggi dan ketersediaannya terbatas.
Pemerintah melalui Program Tiga Juta Rumahmenetapkan sejumlah syarat khusus agar penyaluran rumah subsidi bagi tenaga kesehatan Indonesia tepat sasaran.
Indonesia dan Qatar resmi menjalin kemitraan strategis untuk membangun satu juta rumah di Indonesia, sebuah proyek ambisius yang bertujuan mengatasi kekurangan perumahan di tanah air
Pemanfaatan aset sitaan dari kasus korupsi dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) masih terus dikaji oleh Badan Bank Tanah (BBT)
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan program penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat luas.
Industri properti di Indonesia tengah menghadapi tantangan besar di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian. Meskipun banyak sektor mengalami stagnasi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved