Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perlu Kolaborasi untuk Penuhi Target Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Budi Ernanto
06/2/2025 15:39
Perlu Kolaborasi untuk Penuhi Target Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Ilustrasi.(MI/PALCE AMALO)

PELAKU usaha pariwisata bahari Hellen Sarita de Lima mengatakan target pemerintah untuk mendatangkan 14-16 juta wisatawan mancanegara perlu kerja sama antarpihak untuk mempromosikan destinasi wisata di Tanah Air.

“Tanpa promosi yang kuat dan berkelanjutan, destinasi wisata yang berpotensi tinggi akan sulit dikenal secara luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sebaliknya, jika promosi dilakukan dengan maksimal, dampaknya tidak hanya mendatangkan wisatawan, tetapi juga mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan investasi, dan menciptakan lapangan kerja,” kata Hellen dalam keterangannya, Kamis (6/2).

Hellen melanjutkan, keberhasilan sektor pariwisata juga akan sangat bergantung pada peran pelaku usaha pariwisata, seperti biro perjalanan wisata atau tour operator, hotel, maskapai penerbangan dan penyedia layanan lainnya. 

“Biro perjalanan bisa membuat paket wisata yang menarik dengan harga kompetitif. Hotel bisa menyediakan fasilitas dengan standar internasional. Maskapai membuka rute langsung ke detinasi wisata. Pelaku usaha kuliner dan budaya memperkenalkan makanan khas Indonesia dan menggelar acara budaya yang menarik turis,” tutur Hellen.

Media juga bisa berperan, misalnya dengan cara mempromosikan destinasi melalui platform digital masing-masing dan menampilkan keindahan Indonesia kepada audiens global.

Sementara pemerintah sendiri dikatakan Hellen mempunyai kewajiban untuk menciptakan iklim kondusif bagi pengembangan kepariwisataan, yang antara lain dukungan regulasi dan insentif, penyederhanaan perizinan usaha pariwisata, pengembangan infrastruktur pariwisata, dan peningkatan aksesibilitas ke destinasi wisata, terutama di daerah timur Indonesia seperti di Maluku, Maluku Utara, Sulawesi dan Papua.

“Apabila promosi tidak dilakukan sebaliknya, ada beberapa konsekuensi negatif yang bisa terjadi meliputi, penurunan jumlah wisatawan, ketimpangan pertumbuhan pariwisata, dan hilangnya peluang ekonomi,” kata Hellen.

“Promosi pariwisata bukan sekadar alat pemasaran, tetapi kunci utama dalam mencapai target wisatawan pemerintah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jika dilakukan dengan maksimal, pariwisata bisa menjadi salah satu sektor andalan yang mendukung pemulihan ekonomi nasional,” sambung dia.

“Namun, tanpa promosi yang efektif, Indonesia berisiko tertinggal dari negara pesaing, dan banyak destinasi potensial akan tetap tersembunyi,” tutup Hellen. (Z-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya