Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Eksplorasi Geotermal di Wae Sano Butuh Sosialisasi yang Tepat kepada Masyarakat

Naufal Zuhdi
16/1/2025 02:12
Eksplorasi Geotermal di Wae Sano Butuh Sosialisasi yang Tepat kepada Masyarakat
Warga merawat tanaman wortel di perladangan sekitar area instalasi sumur geotermal atau panas bumi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin(ANTARA/Anis Efizudin)

DIREKTUR Utama Geo Dipa Energi Yudistian Yunis menyatakan pihaknya akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya eksplorasi energi panas bumi atau geotermal untuk pembangunan, termasuk untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi, di Wae Sano, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Kami sebagai pelaksana eksplorasi, sebagai kepanjangan tangan pemerintah, kami akan berupaya untuk semaksimal mungkin. Alhamdulillah pemerintah daerah, kebupaten, dan camat sampai desa, sudah di posisi mendukung eksplorasi proyek Geotermal Wae Sano," ucap Yudistian saat berdiskusi dengan pimpinan Media Indonesia di Kantor Geo Dipa Energi Jakarta, Rabu (15/1).

Pemerintah, sambungnya, telah memutuskan untuk melanjutkan rencana proyek eksplorasi Geotermal Wae Sano, meski Bank Dunia telah mundur dari pendanaannya akibat masih adanya pro-kontra di tengah masyarakat terhadap rencana proyek itu. Pemerintah selanjutnya akan menggunakan APBN untuk membiayai proyek eksplorasi tersebut.

"Dan kita sudah persiapkan seluruh aspek dan juga sosialisasi ke masyarakat. Alhamdulillah sejauh ini untuk persiapan eksplorasi sudah siap. Tinggal kami memulai kegiatan fisiknya di lapangan," ungkap Yudistian.

Ia menambahkan, rencana pemanfaatan potensi panas bumi yang ada di Wae Sano dapat dilihat dari keberhasilan pemanfaatan geotermal di Dieng (Jawa Tengah) dan Patuha (Jawa Barat). Di dua gudangnya panas bumi itu, Geo Dipa Energi berhasil membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

BUMN itu bahkan berencana menambah kapasitas di dua PLTP itu dalam waktu dekat.

"Di Dieng itu sejak 2002 sudah beroperasi dan hari ini kita mau tambah unitnya. Begitu juga di Patuha. Hari ini kita operasikan di Dieng itu 2 unit, satu unit 55 MW, satu small scale unit 10 MW, jadi sekitar 65 kita punya. Kalau di Patuha, kita punya 55 MW ukurannya. Hari ini kita lagi tambah 55 MW di Dieng dan 55 MW di Patuha," tandasnya.

Pemanfaatan energi panas bumi itu dapat mengurangi penggunaan energi fosil (minyak dan batu bara) yang terbilang mahal dan juga merusak lingkungan.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Media Indonesia Gaudensius Suhardi mengungkapkan, masih banyak warga di Nusa Tenggara Timur yang masih belum memahami pentingnya keberadaan proyek geotermal di Wae Sano.

"Ada kesenjangan komunikasi di sana. Biasanya, sosialisasi baru masif dilakukan jika sudah ada persoalan," imbuhnya.

Gaudensius meminta pemerintah terus mengkaji strategi-strategi yang tepat dalam memberikan sosialisasi agar eksplorasi geotermal di Wae Sano mendapat dukungan penuh dari masyarakat. (Fal/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya