Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini 3 Tips Sukses Mengembangkan Industri Kuliner Rumahan Menjadi Bisnis Profesional

Febriansah
13/1/2025 07:30
Ini 3 Tips Sukses Mengembangkan Industri Kuliner Rumahan Menjadi Bisnis Profesional
Ilustrasi--Pedagang mengasapi ikan cakalang (ikan fufu) jualannya di salah satu rumah produksi ikan fufu di Desa Tembal, Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara.(ANTARA/Andri Saputra)

DI tengah ketatnya persaingan bisnis kuliner, menjaga eksistensi bukanlah hal yang mudah. Industri rumahan terus menunjukkan potensi sebagai motor penggerak ekonomi, terutama bagi masyarakat yang ingin membuka usaha.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, banyak usaha kecil mulai bertransformasi dari dapur rumahan menjadi bisnis yang lebih terstruktur. Salah satu contohnya adalah Bebek Goreng Bikin Tajir (BGBT), yang memulai langkahnya dengan memanfaatkan dapur-dapur rumah tangga untuk memproduksi makanan siap saji. 

Hal ini membuktikan bahwa industri rumahan memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi bisnis yang lebih profesional. 

Pemilik BGBT, Surya, yang telah sukses membangun jaringan usaha kuliner berbasis UMKM hingga restoran modern, berbagi tiga tips utama untuk mempertahankan bisnis di industri ini.

3 Tips bagi Industri Kuliner Rumahan untuk Berkembang

1. Kualitas bahan baku dan cita rasa harus menjadi prioritas

 “Kalau kita bicara makanan, yang pertama harus enak. Konsistensi rasa ini penting, karena saingannya banyak,” ujar Surya dalam Acara Soft Opening BGBT di Jakarta, Minggu (12/1).

Sistem produksi terstandarisasi menjadi salah satu cara menjaga kualitas, seperti yang dilakukan BGBT dengan bahan baku yang sudah dimarinasi dan siap saji.

2. Ciptakan keunikan

Keunikan menjadi faktor pembeda di tengah banyaknya pilihan kuliner. 

“Apa yang membedakan dari tempat lain? Misalnya, bumbu sambal yang khas atau menu yang tidak bisa ditemukan di tempat lain,” tambahnya. 

Dengan memiliki ciri khas, pelanggan akan selalu kembali untuk mencari pengalaman rasa yang hanya ada di tempat Anda.

3. Ulet menghadapi pasang surut bisnis

Bisnis kuliner, seperti bisnis lainnya, memiliki dinamika naik-turun. Menurut Surya, ulet atau ketekunan menjadi kunci dalam menghadapi usaha.

Pelaku usaha harus siap menghadapi penjualan yang mungkin tidak selalu stabil setiap hari. Namun, dengan semangat dan strategi yang tepat, pelaku usaha dapat terus bertahan dan berkembang. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya