Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
NILAI tukar rupiah kembali melemah di tengah dinamika global yang dipengaruhi oleh langkah-langkah kebijakan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa pelemahan ini terjadi karena investor tengah bersiap menghadapi kebijakan deregulasi dan penurunan pajak yang direncanakan oleh Trump.
Pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah tercatat melemah sebesar 6 poin atau 0,04 persen, mencapai Rp16.217 per dolar AS dari posisi sebelumnya di Rp16.211 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia juga mencatat penurunan, berada di level Rp16.238 per dolar AS dibandingkan sebelumnya di Rp16.201 per dolar AS.
“Investor mengantisipasi bahwa deregulasi dan penurunan pajak yang diusung Trump dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Namun, kebijakan ini juga memicu kekhawatiran inflasi yang lebih cepat, terutama jika dikombinasikan dengan tarif perdagangan yang lebih tinggi,” ujar Ibrahim dikutip dari Antara.
Rencana Trump untuk mendeklarasikan status darurat nasional guna mendukung peningkatan tarif impor dinilai menjadi pendorong utama penguatan dolar AS. Hal ini memengaruhi dinamika pasar global, di mana pelaku pasar cenderung beralih ke aset yang lebih aman seperti dolar AS.
Ariston Tjendra, pengamat pasar uang lainnya, menambahkan bahwa kebijakan tarif Trump berpotensi menekan aktivitas produksi di negara-negara produsen utama seperti China, Meksiko, dan Kanada. Dampaknya, perlambatan ekonomi global menjadi semakin nyata.
“Perang tarif akan memperburuk pelambatan ekonomi global, dan hal ini mendorong pasar untuk mencari perlindungan di aset dolar AS,” jelas Ariston.
Dalam konteks aliansi BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), Ibrahim menilai bahwa keikutsertaan Indonesia di dalam kelompok ini belum memberikan dampak signifikan.
Pasalnya, perlambatan ekonomi China akibat kebijakan proteksionisme Trump diperkirakan akan memengaruhi stabilitas ekonomi global.
“Ketidakpastian global akibat perang dagang AS-China akan berdampak pada stabilitas ekonomi berbagai negara, termasuk Indonesia. Ancaman Trump terhadap negara-negara anggota BRICS yang mencoba dedolarisasi juga menjadi faktor tambahan,” tutup Ibrahim.
Dengan dinamika global yang terus berubah, para pelaku pasar dan pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah antisipatif guna menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ini. (Ant/Z-10)
OKX, salah satu exchange crypto dan Standard Chartered meluncurkan program uji coba yang memungkinkan klien institusi untuk menggunakan mata uang kripto dan dana pasar uang sebagai agunan
KISI menggunakan pendekatan yang memungkinkan perusahaan menjaga stabilitas imbal hasil, dengan return satu tahun mencapai 5,62% dan pertumbuhan AUM lebih dari 60%.
Berbagai upaya secara strategis dan terintegrasi terus dilakukan untuk dapat meningkatkan peran SPPA dalam memudahkan para pelaku pasar.
KPEI mencatatkan efisiensi netting sebesar 33% sehingga kehadiran KPEI sebagai CCP terbukti mampu membuat penyelesaian transaksi PUVA menjadi lebih efisien.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, pada awal perdagangan Senin (7/10), merosot 155 poin atau 1% menjadi Rp15.640 per dolar AS.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
LEMBAGA Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuan, BI Rate
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved