Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemerintah Didorong Ciptakan Lapangan Kerja Buat Ungkit Daya Beli

Mirza Andreas
07/1/2025 19:13
Pemerintah Didorong Ciptakan Lapangan Kerja Buat Ungkit Daya Beli
Pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan saat mendatangi Jakarta Job Fair di Pluit Village, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (20/8/2024).(MI/RAMDANI)

EKONOM Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky meminta pemerintah untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja demi meningkatkan daya beli masyarakat.

Hal tersebut mengingat daya beli masyarakat yang masih rendah di tengah tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate saat ini yang berpotensi menekan konsumsi masyarakat lebih jauh.
"Untuk memitigasi dari kondisi tersebut tentu pemerintah perlu meningkatkan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja," katanya, Selasa (7/1).

Ia menuturkan, upaya tersebut dapat meningkatkan penerimaan upah sehingga mengembalikan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat yang lemah, BI rate yang tinggi, serta harga komoditas pangan yang relatif rendah, dapat menyebabkan inflasi pada 2024 menjadi inflasi tahunan terendah yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Kombinasi hal-hal tersebut terhadap perekonomian Indonesia ke depan sebetulnya tidak terlalu baik karena ini akan memengaruhi ke pertumbuhan ekonomi," ujar Riefky.

Meskipun dapat menekan konsumsi masyarakat, ia menyatakan keputusan Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan suku bunga di level 6% merupakan hal yang diperlukan. Hal tersebut karena Bank Indonesia memiliki mandat untuk menjaga tingkat harga dan stabilitas nilai tukar rupiah.

“Nah, saat ini rupiah sedang sangat tertekan, jadi memang fokus BI adalah menjaga stabilitas rupiah yang lebih penting saat ini,” imbuhnya.

BPS mencatat kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) Desember 2024 sebesar 0,44% (mtm), sehingga secara tahunan inflasi IHK 2024 menjadi 1,57% (yoy). Angka tersebut masih dalam kisaran target pemerintah 2,5% plus minus 1%.

Inflasi tahunan Desember 2024 terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mencatat inflasi sebesar 1,9% dan memberikan andil 0,55% terhadap inflasi umum.

Dalam kelompok itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi adalah sigaret kretek mesin dengan andil 0,13% dan minyak goreng dengan andil 0,11%. Komoditas lain yang turut berkontribusi adalah beras, kopi bubuk, bawang merah, ikan segar, daging ayam ras, dan bawang putih.

Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 17-18 Desember 2024 memutuskan untuk tetap mempertahankan BI rate di level 6%. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya