Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pemerintah harus Tarik Investasi untuk Dongkrak Pendapatan Masyarakat

M Ilham Ramadhan Avisena
06/11/2024 12:20
Pemerintah harus Tarik Investasi untuk Dongkrak Pendapatan Masyarakat
Ilustrasi(Antara)

Pemerintah didorong untuk bisa menarik investasi asing secara deras guna mendukung penciptaan lapangan kerja. Itu diharapkan bisa memperbaiki tingkat pendapatan masyarakat yang saat ini terbilang relatif rendah dan berpengaruh pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga

"Keseimbangan investasi antara padat modal dan padat karya perlu dilakukan. Juga perlu pemerataan arus investasi Jawa luar Jawa," ujar eks Kepala Pusdiklat Badan Pusat Statistik (BPS) Razali Ritonga saat dihubungi, Rabu (6/11). 

Di samping penarikan investasi yang masif, lanjutnya, dukungan pemerintah dari sisi fiskal melalui pemberian subsidi yang tepat juga diperlukan. Keduanya menjadi penting dalam rangka menjaga daya beli masyarakat yang berada dalam tren pelemahan. 

Pasalnya, pelemahan daya beli masyarakat telah memengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Itu tercermin dari realisasi kinerja ekonomi triwulan III 2024 yang hanya tumbuh 4,95%, lebih rendah dari triwulan I dan II yang masing-masing tercatat mampu tumbuh 5,11% dan 5,05%.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 itu banyak dipengaruhi oleh pelambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Data BPS menunjukkan, komponen pengeluaran itu hanya tumbuh 4,91%, turun dari triwulan sebelumnya yang tercatat 4,93%.

Besarnya dampak pelambatan konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi terlihat dari kontribusi yang diberikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada triwulan III 2024, konsumsi rumah tangga tercatat menyumbang hingga 53,08% terhadap PDB nasional, menjadikannya sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. 

Karenanya, pergerakan konsumsi rumah tangga amat menentukan laju perekonomian. Razali meyakini, pelambatan ekonomi di triwulan III 2024 merupakan dampak dari daya beli masyarakat yang melemah dalam beberapa waktu terakhir.

Lemahnya daya beli masyarakat turut diduga imbas dari pendapatan masyarakat yang turun atau pun rendah. "Hingga kini konsumsi rumah tangga memang menjadi mesin pertumbuhan. Menurunnya konsumsi masyarakat terutama akibat daya beli yang melemah. Ironisnya melemahnya daya beli terjadi disaat inflasi rendah. Boleh jadi hal itu terjadi karena menurunnya pendapatan masyarakat," tutur dia. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya