Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Istana: Kalau Mau Kritik Pemerintah Pakai Data, Bukan Perasaan

M Ilham Ramadhan Avisena
14/8/2025 13:30
Istana: Kalau Mau Kritik Pemerintah Pakai Data, Bukan Perasaan
Ilustrasi(Antara)

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi meminta publik melemparkan kritik berbasis pada, bukan perasan semata. Pernyataan itu disampaikan menyusul munculnya kritik terkait data lapangan kerja yang dinilai tak sesuai dengan fakta di lapangan.

"Kalau tidak percaya atau meragukan data, silakan berdebat untuk menyajikan data yang lain. Jadi tidak pakai perasaan," kata dia dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (14/8).

Sebelumnya, Partai Buruh meragukan data yang disampaikan pemerintah terkait dengan penyerapan tenaga kerja yang mencapai 303 ribu orang. Hasan menilai, keraguan itu ada baiknya juga didasari pada data agar dapat didiskusikan lebih lanjut.

"Supaya bisa kita diskusikan soal data itu. Yang tidak bisa dilanjutkan diskusinya itu adalah data dengan perasaan, itu akan sulit mendiskusikannya. Satunya pakai perasaan, satu pakai data," kata dia.

"Yang jelas dari BPS sektor industri tumbuh sekitar 5,6%, kemudian investasi tumbuh sekitar 6,9%. Ini yang menjadi pengungkit pertumbuhan kita," lanjut Hasan.

Dia juga menyampaikan, hingga Agustus 2025, sebanyak 1,259 orang terserap menjadi tenaga kerja dari investasi yang masuk ke Tanah Air. Data itu diambil dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi.

"Kalau ada yang meragukan silakan munculkan data yang ada, jadi bisa kita telusuri, titik mana yang harus kita diskusikan, tapi kalau hanya dengan pernyataan atau perasaan tentu kita tidak bisa berkomentar lebih jauh," kata Hasan.

"Sektor investasi yang sudah terealisasi sampai pertengahan tahun ini, data Kementerian Investasi, lima terbanyak adalah industri logam dasar, transportasi dan telekomunikasi, pertambangan, perumahan dan kawasan industri, ada kawasan industri, artinya industri tumbuh di situ," pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya