Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahunan mencapai 1,57% secara tahunan (yoy) sepanjang 2024. Angka itu bahkan lebih rendah dari inflasi pada 2020 yang sebesar 1,68% saat pandemi covid-19 melanda.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyampaikan, inflasi tahun lalu yang teramat rendah itu akibat lemahnya permintaan dan daya beli masyarakat, utamanya di rentang waktu Mei-September 2024.
Dalam rilis BPS, di kurun waktu itu, harga barang mengalami deflasi lima bulan berturut-turut.
"Makanya inflasi secara tahunan hanya di angka 1,57%. Seharusnya di akhir tahun terjadi inflasi yang cukup tinggi, imbas dari kenaikan permintaan," ucapnya melalui keterangan resmi, Jumat (3/1).
Huda menilai, kenaikan permintaan bisa terjadi bukan semata-mata karena murahnya harga barang. Permintaan akan tinggi jika kemampuan membeli masyarakat juga tinggi.
"Jadi pada akhir tahun yang seharusnya permintaan itu tinggi, hal itu tidak terjadi di akhir 2024 ini," tandasnya. (Fal/E-2)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2025 mencapai US$96,60 miliar.
NERACA perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Mei 2025 sebesar US$4,30 miliar.
BPS memperkirakan produksi beras Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 29,97 juta ton, naik 14,09%.
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
PENEBALAN Bantuan Sosial (Bansos) Sembako sebagai bagian dari paket stimulus yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat.
Peneliti Ekonomi Makro dan Finansial Indef Riza Annisa Pujarama menilai lima stimulus ekonomi dari pemerintah tidak akan mampu mendorong daya beli masyarakat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengaku pihaknya tidak dilibatkan dalam proses penetapan kebijakan pemerintah soal pemberian diskon tarif tol.
Peserta pameran, khususnya UMKM, sangat diuntungkan oleh ajang ini. Banyak di antaranya sukses besar dan bahkan langsung memesan slot untuk tahun berikutnya.
Pemerintah akan menyalurkan stimulus fiskal pada Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved