Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia sepanjang tahun 2024 sebesar 1,57% secara tahunan (yoy), sekaligus menjadi yang terendah sepanjang sejarah sejak BPS melakukan penghitungan inflasi. Angka itu bahkan lebih rendah dari inflasi pada 2020 yang sebesar 1,68% saat pandemi covid-19 melanda.
BPS menyebut penyebab utama inflasi yang rendah itu adalah menurunnya harga pangan pokok setelah sempat mengalami kenaikan yang tinggi pada 2022 dan 2023.
Peneliti Ideas (Institute for Demographic and Affluence Studies) Tira Mutiara menyebutkan, rendahnya inflasi pada 2024 itu utamanya dipengaruhi oleh turunnya daya beli masyarakat akibat melemahnya kelas menengah, termasuk ketidakpastian arah kebijakan pemerintah soal rencana penaikan PPN.
"Penurunan daya beli masyarakat terlihat dari data konsumsi rumah tangga. Sejak triwulan IV 2023, pertumbuhan konsumsi rumah tangga selalu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi," kata dia dikutip dari siaran pers, Jumat (3/1).
Tira menjabarkan, berdasarkan data BPS terlihat pada triwulan IV 2023 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04% (yoy), sementara konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,46% (yoy). Tren itu berlanjut pada triwulan I 2024 dengan pertumbuhan ekonomi 5,11% (yoy) dan konsumsi rumah tangga 4,91% (yoy).
Pada triwulan II dan III 2024, pertumbuhan konsumsi rumah tangga stagnan di angka 4,9% (yoy), di bawah pertumbuhan ekonomi masing-masing sebesar 5,05% dan 4,95% (yoy).
"Selain itu, penurunan konsumsi juga terlihat pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yan g juga menunjukkan penurunan. Pada Juni 2024, IKK tercatat sebesar 123,3, lebih rendah dari Mei 2024 yang sebesar 125,2," kata Tira.
Pada Juli dan Agustus, IKK sempat mengalami kenaikan tipis yaitu sebesar 123,4 dan 124,4. Namun, pada bulan selanjutnya IKK mengalami penurunan kembali yaitu September 123,5 dan Oktober 121,1.
Dalam survei konsumen yang dilakukan Bank Inndonesia itu terungkap, masyarakat dengan pengeluaran Rp3,1 juta-Rp4 juta menjadi kelompok yang mengalami penurunan IKK paling dalam pada bulan Oktober, yakni 5,7 poin. Kemudian, diikuti kelompok pengeluaran Rp4,1 juta-Rp5 juta yang mengalami penurunan 1,9 poin. Kelompok pengeluaran Rp2,1 juta- Rp3 juta juga turun 1,2 poin.
"Apabila dilihat berdasarkan jumlah pengeluaran, kelompok kelas menengah menjadi kelompok yang paling merosot keyakinannya," papar Tira.
Rendahnya konsumsi dan daya beli itu disebabkan oleh fenomena menurunnya jumlah kelas menengah yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kelas menengah berperan dalam mendorong konsumsi domestik yang lebih tinggi karena mereka memiliki kecenderungan konsumsi yang lebih tinggi dari kelas atas dan memiliki pendapatan yang lebih besar dari kelas bawah," tutur Tira.
Dia menilai, kejatuhan pengeluaran kelas menengah berpotensi menyeret jatuhnya perekonomian. Selain itu, adanya ketidakpastian ekonomi dan kebijakan dari pemerintah, membuat pelaku ekonomi, baik individu atau bisnis, mengambil sikap wait and see.
"Para pelaku usaha dan masyarakat menahan diri untuk berinvestasi dan melakukan pengeluaran konsumsi yang besar sampai ada kejelasan mengenai kebijakan pemerintah," kata Tira.
Dalam situasi ketidakpastian, masyarakat enggan untuk melakukan risk taking yang akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi. Situasi ini juga membuat pelaku ekonomi menunda keputusan karena fenomena loss aversion (menghindari kerugian).
"Pada fenomena kebijakan penaikan PPN 12%, masyarakat telah mengambil ancang-ancang menahan konsumsi dan bersiap diri menghadapi penaikan PPN ini," beber Tira.
Walaupun pada akhirnya kebijakan itu dibatalkan. Sikap pemerintah yang berubah-ubah dalam mengambil keputusan sangat berdampak terhadap dinamika perekonomian. "Dalam kondisi ini, pemerintah diharapkan memberikan sinyal-sinyal positif dan kepastian mengenai kebijakan yang akan diberlakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian Indonesia yang sedang lesu," pungkas Tira. (Mir/E-2)
Saat ini, Indonesia adalah kandidat resmi. Jika berhasil, Indonesia akan menjadi negara ASEAN pertama yang bergabung dengan OECD.
Pentingnya peran pengusaha muda dalam menciptakan ekosistem ekonomi baru yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global.
Pemerintah Kota Batam terus mendorong perluasan investasi dan pengembangan sektor Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE).
Industri makanan dan minuman nasional menunjukkan geliat pertumbuhan yang luar biasa, terutama di segmen halal.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melaporkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp83,88 triliun hingga akhir triwulan II-2025.
Penambahan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2026 dinilai berpotensi besar memberikan dampak ekonomi jika diimplementasikan secara optimal dan akuntabel.
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved