Legislator Sebut PPN 12 Persen Bakal Bebani Petani

Rahmatul Fajri
25/12/2024 15:34
Legislator Sebut PPN 12 Persen Bakal Bebani Petani
Foto udara petani menyemprotkan cairan pembasmi hama di lahan persawahan di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan(ANTARA FOTO/Andry Denisah)

ANGGOTA Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Johan Rosihan menilai kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen akan berdampak negatif terhadap sektor pertanian, khususnya petani. Ia mengatakan kenaikan PPN dapat meningkatkan biaya produksi seperti pupuk, benih, dan alat pertanian.

"Kebijakan ini juga berisiko, yang pertama meningkatkan harga produk pangan. Harga jual produk pertanian berpotensi naik, sehingga menurunkan daya beli masyarakat," kata Johan, melalui keterangannya, Rabu (25/12).

Johan juga menyoroti kenaikan PPN juga berdampak pada target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. Menurut ia, kenaikan PPN berpotensi membuka keran impor pada sektor pertanian. 

"Ketergantungan pada impor bisa meningkat jika petani kehilangan insentif untuk meningkatkan produktivitas," kata dia.

Johan meminta pemerintah untuk mengkaji ulang kenaikan PPN 12 persen ini. Ia meminta langkah mitigasi yang matang harus disiapkan untuk mengatasi dampak negatif dari kenaikan PPN tersebut.

"Kami siap berdialog dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaik. Jangan sampai kebijakan ini justru melemahkan sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional," pungkasnya. (faj/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya