Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKTOR baja global diharuskan mengurangi emisi karbon lebih dari dua per tiga atau 67%. Untuk mencapainya, proporsi baja yang diproduksi dengan teknologi electric arc furnace (EAF) diproyeksikan meningkat dramatis dari 28% menjadi 64% pada 2050.
Sejumlah langkah dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Pertama, peningkatan teknologi produksi. Dengan memodifikasi teknologi EAF mengintegrasikan sistem pengisian samping sehingga diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi sekitar 10%-20%.
"Selain itu, sebagai pelopor baja dengan emisi rendah karbon PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berencana menerapkan teknologi slab casting tipis serta mesin rolling baru sehingga memungkinkan memproduksi baja rendah karbon berkualitas premium yang bernilai tinggi untuk aplikasi hilir," kata Presdir PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Fedaus, Sabtu (7/12).
Kedua, lanjut dia, pengoptimalan pemanfaatan scrap sebagai bahan baku. GGRP akan mengamankan scrap berkualitas tinggi lewat sistem penilaian berbasis artificial intelligence, menerapkan perjanjian jangka panjang untuk pemasok scrap berkualitas, dan investasi strategis pada scrapyard.
"Keseluruhan ini untuk memastikan kualitas dan pasokan material scrap yang konsisten," ucapnya.
Ketiga, memperluas pasar ekspor untuk produksi pelat dengan emisi rendah karbon. Perseroan akan memprioritaskan produksi pelat baja rendah karbon di fasilitas plate steckel mill dengan fokus pada pelat yang tersertifikasi ramah lingkungan.
"Ini untuk memenuhi permintaan pasar ekspor yang terus berkembang, termasuk memenuhi permintaan jangka panjang," imbuhnya.
Keempat, pelacakan emisi bagi tiap produk yang dihasilkan. Nantinya fasilitas perseroan menjalani digitalisasi dan otomatisasi yang ditingkatkan, guna memastikan keterlacakan setiap produk dari awal hingga akhir (end-to-end).
Vice President dan Direcfor of Finance GGRP Roymond Wong menambahkan sejalan dengan strategi NZE perseroan, inisiatif GGRP dirancang untuk memenuhi permintaan yang berkembang atas produk baja premium dan spesial di industri-industri kritikal untuk transisi energi secara global termasuk infrastruktur energi terbarukan, solusi transportasi berkelanjutan, dan bangunan yang dapat bertahan lama.
"Transformasi kami lebih dari sekadar pembaruan teknologi. Ini akan menempatkan GGRP sebagai pemimpin transisi energi global," kata Roymond.
Menurut dia, pabrikan baja yang gagal beradaptasi dengan kenyataan ekonomi baja baru akan sangat tertinggal.
Ia berharap transformasi ini menempatkan GGRP guna memenuhi permintaan pelanggan yang berkembang atas produk baja premium dengan karbon lebih rendah serta menempatkan perseroan berkontribusi pada target emisi NZE Indonesia pada 2060. (H-2)
Adapun langkah untuk mengurangi emisi karbon yaitu membuat pabrik yaitu pabrik CO2 cair, dan pabrik dry ice.
Sebuah pidato pada 7 Mei 2023 lalu di Gelora Bung Karno Jakarta ternyata menyentak dan menimbulkan riak.
Upaya Indonesia untuk mencapai Indonesia’s FOLU Net-Sink 2030 perlu diikuti dengan alokasi lahan yang selektif dan terkontrol untuk pembangunan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terus menurunkan emisi gas buang kendaraan di ibu kota. Salah satunya menjadikan kawasan Kota Tua sebagai kawasan rendah emisi.
"Jakarta tengah bekerja menunaikan komitmennya untuk menjadi kota berketahanan dan kini kami telah menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26%," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
SANKSI tilang bagi motor dan mobil yang tidak lulus uji emisi akan efektif diberlakukan di DKI Jakarta hari ini, Senin (26/10).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved