Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

LAN Dorong Model Pembelajaran Terintegrasi untuk Transformasi Pengembangan ASN

Insi Nantika Jelita
03/12/2024 06:35
LAN Dorong Model Pembelajaran Terintegrasi untuk Transformasi Pengembangan ASN
Ilustrasi(Antara)

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq menekankan pentingnya transformasi pengembangan kompetensi aparatur sipil negara (ASN). Saat ini, transformasi ASN masih dilakukan secara parsial oleh setiap instansi pemerintah. Salah satu yang disiapkan LAN adalah penerapan model pembelajaran terintegrasi (corporate university) untuk mendukung transformasi tata kelola ASN secara menyeluruh. 

Langkah tersebut dinilai sesuai amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, yang menegaskn pengembangan kompetensi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap ASN. Hal tersebu diutarakan Taufiq saat diskusi Penguatan Transformasi Tata Kelola dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Senin (2/12). 

"Pembelajaran terintegrasi ini adalah solusi paling jelas. Pembelajaran ini mulai dari menteri sampai pegawainya terintegrasi secara digital," ungkapnya.

Pembelajaran terintegrasi ini, tuturnya, mesti didukung dengan human capital development plan atau perencanaan yang komprehensif tentang pengembangan sumber daya manusia (SDM) masing-masing Kementerian/lembaga. 

"Pembelajaran ini bukan cuma mencari sertifikat, tetapi diharapkan ada terobosan untuk mendukung program kerja pemerintah," kata Taufiq.

Senior Lecturer of Massachusetts Institute of Technology (MIT) Otto Scharmer, yang memperkenalkan Theory U, menyampaikan bahwa untuk dapat mencapai transformasi yang efektif, diperlukan perubahan dalam cara kita mendengarkan dan berdialog. Pemimpin harus memiliki kapasitas dan kompetensi untuk mendengarkan.

Ia juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang berfokus pada kolaborasi dan keterbukaan terhadap kemungkinan baru.

"Penting untuk melakukan perubahan paradigma dari ego sistem menjadi ekosistem untuk membawa Indonesia Emas 2045," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan banyak urusan yang menyangkut dengan pemerintah kerap tumpang tindih aturan dan kebijakan. Sehingga, hal tersebut memperlambat proses bisnis dan tata kelola pemerintahan. ASN pun dituntut untuk memperbaiki mentalitas tersebut.

"Pola kerja ASN harus yang lebih efektif dan efisien. Jangan punya mental ingin dilayani terus. Itu harus dihilangkan dalam birokrasi,” tegasnya.

Para pejabat di kementerian dan lembaga diharapkan menjadi teladan dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Bukan sebaliknya, tegas Luhut. Selain itu, para abdi negara juga diminta menghindari konflik kepentingan (conflict or interest) dengan proyek yang dikerjakan. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya