Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Agenda transformasi ekonomi wajib dilanjutkan pemerintahan baru. Itu dimaksudkan agar perekonomian dalam negeri dapat mencapai angka pertumbuhan yang tinggi.
Transformasi lanjutan dapat dilakukan melalui perluasan hilirisasi industri dan komoditas potensial guna meningkatkan nilai tambah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga perlu dilakukan sejalan dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Selain itu, peningkatan infrastruktur konektivitas perlu terus dilakukan guna menekan biaya logistik dan menciptakan ekonomi yang efisien. Tak kalah penting, penciptaan iklim investasi yang kondusif melalui penyederhanaan regulasi dan perizinan juga dianggap keniscayaan.
Baca juga : Menko Airlangga Klaim Perekonomian Nasional 10 Tahun Terakhir Baik
Pandangan itu disampaikan oleh Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Puteri Anetta Komarudin kepada Media Indonesia, Kamis (26/9) perihal catatan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun dan yang perlu dilakukan oleh pemerintahan baru.
Menurut Puteri, beragam hal tersebut dapat memperbaiki produktivitas perekonomian dalam negeri. Karenanya, pemerintahan baru mesti fokus dan memperhatikan sejumlah aspek itu.
"Pembangunan Ibu Kota Nusantara juga perlu dilanjutkan untuk mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga perlu dioptimalkan guna menarik investasi dan menciptakan pusat perekonomian yang merata," ujarnya menambahkan.
Baca juga : Industri Manufaktur Sumbang 16,7 Persen terhadap Perekonomian Nasional
Di samping itu pemerintahan baru juga dirasa perlu mengoptimalkan sumber perekonomian yang berasal dari ekonomi biru, ekonomi hijau, ekonomi syariah, hingga ekonomi digital, yang dapat menjadi dorongan tambahan untuk menggerakkan roda perekonomian nasional.
Puteri mengatakan, penguatan sejumlah aspek ekonomi nasional menjadi penting. Itu guna mempertahankan dan mendorong kinerja ekonomi dalan 10 tahun terakhir yang relatif kuat dan solid meski tekanan eksternal begitu kuat.
Ulasan berbagai pihak atas kinerja ekonomi Indonesia cukup positif dalam satu dekade ini. Apresiasi bahkan ramai-ramai disampaikan banyak negara ketika Indonesia berhasil menangani perekonomian dengan baik saat dan setelah pandemi covid-19 merebak.
Baca juga : Resmikan Tol Sigli-Banda Aceh, Jokowi Tekankan Pentingnya Konektivitas
"Kontraksi ekonomi Indonesia tidak setajam negara lain, seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Justru ekonomi kita bisa segera bangkit dan cepat pulih kembali pascapandemi," kata Puteri.
"Ini juga telah mendapat pengakuan internasional, misalnya dari Dana Moneter Internasional (IMF), yang menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam menjaga perekonomian domestik," tambahnya.
Secara umum, tutur Puteri lebih lanjut, dalam 10 tahun terakhir, pemerintahan Presiden Joko Widodo dianggap berhasil membangun fondasi perekonomian yang kokoh. Itu merupakan capaian yang dapat memantik pencapaian visi Indonesia 2045 menjadi negara maju.
Baca juga : Gerakan Belanja di Indonesia Aja Diharapkan Dorong Perekonomian Nasional
Selama Jokowi, sapaan karib Presiden Joko Widodo, menjadi Kepala Negara, Indonesia berhasil naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper middle income).
"Ini tidak terlepas dari kinerja ekonomi kita yang tetap resilien dan tangguh. Serta didukung stabilitas moneter yang relatif terkendali tercermin dari inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah yang tetap terjaga," urai Puteri.
Dia juga sepakat jika kinerja ekonomi 10 tahun ke belakang berkualitas. Sebab, rasio angka kemiskinan menukik dari 11,25% di 2014 menjadi 9,03% pada 2024. Ketimpangan juga menipis, dilihat dari rasio gini yang tercatat 0,379 pada Maret 2024, sekaligus terendah dalam satu dasawarsa terakhir.
"Ini menunjukkan bahwa ekonomi kita tidak hanya tumbuh tinggi, tetapi juga tumbuh dengan inklusif dan merata, sehingga menurunkan ketimpangan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Puteri. (Z-11)
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Ibas menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan diversifikasi produk kakao.
KOMITMEN mempercepat sinergi investasi hilirisasi dan pengembangan sumber daya manusia kembali ditekankan Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PETRONAS Chemicals Group Berhad (PCG) memperkuat kemitraan strategisnya melalui penandatanganan kelanjutan nota kesepahaman (MoU).
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan cadangan batubara yang besar, tidak hanya mengandalkan batubara sebagai sumber energi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved