Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PRESIDEN Prabowo Subianto telah memisahkan Kementerian Transmigrasi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal saat ditetapkan sebagai Kepala Negara. Pemisahan kementerian itu didasari pada keinginan untuk kembali menghidupkan program transmigrasi di dalam negeri, khususnya untuk mendukung program ketahanan pangan yang digarap melalui Food Estate.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, salah satu alasan Kementerian Transmigrasi berdiri sendiri ialah adanya kebutuhan untuk mendorong produktivitas sektor pangan di luar Pulau Jawa. Pengembangan Food Estate telah dilakukan di sejumlah wilayah seperti Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, hingga Merauke.
Hanya, di wilayah tersebut tenaga kerja yang piawai di sektor pertanian maupun perkebunan terbilang minim. “Ini yang menjadi challenge, tetapi pemerintah sudah membuat Kementerian Transmigrasi untuk mendorong transmigrasi pekerja secara sukarela. Pemerintah akan memberikan insentif untuk itu. Dengan demikian kita bisa membuat lumbung beras, lumbung tebu, dan lumbung bahan pokok lainnya,” kata Airlangga dalam Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2024-2029, Jakarta, Minggu (1/12).
Itu berarti pemerintah bakal menggulirkan program pemindahan individu, terutama yang tinggal di Pulau Jawa ke pulau lain untuk menggarap proyek Food Estate. Program tersebut sedianya pernah dilakukan pada era Orde Baru di zaman pemerintahan Presiden Soeharto.
Namun Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menampik program transmigrasi yang akan digulirkan Presiden Prabowo serupa dengan era Orde Baru. Pada program transmigrasi kali ini, pendekatan yang digunakan ialah berorientasi pada revitalisasi lokasi transmigran dengan melibatkan penduduk lokal.
“Tentu tidak dibaca sebagai transmigrasi awal Orde Baru, di mana itu besar-besaran memindahkan manusia dari Pulau Jawa ke pulau lainnya, tapi sekarang lebih kepada merevitalisasi lokasi transmigran dan juga fokus pada transmigrasi lokal. Tujuannya adalah menciptakan pemerataan, jangan sampai gap-nya terlalu besar antara Jawa dengan luar Jawa, antara kota dengan desa,” kata dia.
“Kita bukan berupaya untuk menghadirkan klaster-klaster atau identitas tertentu, tidak boleh dan bahaya. Sometimes, kalau kita terlalu melokalisasi daerah tertentu tanpa melebur, mengakulturasikan dengan masyarakat setempat, justru jadi masalah di kemudian hari. Ini bukan semata soal kesejahteraan, tapi juga soal keadilan,” tambahnya.
AHY, sapaan karib Agus, memastikan program transmigrasi ke depan akan menggunakan pendekatan transmigrasi lokal. Jika nantinya ada penduduk di satu wilayah harus dipindah ke wilayah lain, itu akan dilakukan setelah ada konsensus bersama. Dus, akunya, pemindahan tak dilakukan serta merta tanpa perundingan.
Dia juga mengatakan program tersebut tak berorientasi pada jumlah penduduk yang dipindah, melainkan pada dampak yang akan muncul dari pemindahan tersebut. “Pendekatannya bukan pada jumlahnya berapa, tapi dampaknya ada dan kesejahteraannya seperti apa, karena percuma kalau hanya memindahkan kemiskinan, ini tidak benar,” tuturnya.
“Yang benar adalah bagaimana membuka ruang kesejahteraan baru dengan skill set yang memadai, fasilitas infrastruktur yang menopang, perumahannya, jalannya, penerangannya, irigasinya, kalau masuk ke wilayah perikanan, maka dia harus memiliki kemampuan menjadi nelayan yang baik. Jadi transmigrasi itu adalah transformasinya, bagaimana ini meningkatkan peluang bagi masyarakat, bukan hanya masyarakat transmigrannya, tapi masyarakat lokal juga,” tambahnya. (Mir/M-3)
Transmigrasi adalah program resmi pemerintah yang telah dijalankan sejak 1950. Kebijakan ini bertujuan memindahkan penduduk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Transmigrasi merupakan proses pemindahan atau penyebaran penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang lebih sepi di dalam satu negara.
Program transmigrasi di Indonesia, yang dimulai pada 1950, bertujuan untuk meratakan distribusi penduduk, mengembangkan wilayah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program transmigrasi di Indonesia, yang bertujuan memeratakan pembangunan dan membuka lahan baru, menghadapi kendala serius terkait status tanah dan koordinasi lembaga.
ahukah Anda bahwa setiap tanggal 12 Desember diperingati sebagai Hari Bhakti Transmigrasi? Momentum ini dirayakan untuk mengenang kontribusi besar program transmigrasi.
Dengan transmigrasi, pemerataan populasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan utama yang diupayakan oleh pemerintah.
Ini menunjukkan ruang berekspresi di Indonesia semakin menyempit dan menandakan masalah dalam demokrasi
Kegagalan untuk memisahkan penegakan hukum (urusan dalam negeri) dan urusan pertahanan adalah langkah nyata membangkitkan dwifungsi TNI itu sendiri
Hariman Siregar menyampaikan bahwa pertemuan mereka hari ini memiliki kesamaan tanggal dengan jatuhnya Soeharto dari Presiden ke-2.
Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra menyoroti, pemerintah saat ini justru menempatkan terduga pelanggar HAM berat pada posisi strategis di lingkaran elite dan politik nasional.
Program Unggulan Orde Baru untuk Ekonomi Nasional. Jelajahi program Orde Baru, stabilisasi ekonomi, Repelita, dan dampaknya bagi pembangunan nasional Indonesia.
SARIKAT Buruh Muslimin Indonesia (DPP Konfederasi Sarbumusi) menyayangkan ngototnya DPR dan pemerintah dalam upaya melakukan revisi UU TNI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved