Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya lakukan percepatan untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas tebu demi kejar tercapainya swasembada gula nasional 2028. Hal ini dilakukan sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan sebagai tindaklanjut dari Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan bioethanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel).
Beberapa waktu lalu Mentan Amran mengatakan, peningkatan produksi sejumlah pangan strategis termasuk gula menjadi perhatian pemerintah. Dicanangkan, di tahun 2028 nanti Indonesia akan mencapai swasembada gula konsumsi, sedangkan gula industri tahun 2030.
Mentan turut menyampaikan, kita harus bersinergi perkuat tebu atau gula nasional. Mari bersama terus berupaya meningkatkan produksinya demi memasok kebutuhan nasional. Jika produksi gula nasional telah dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, komoditas tebu juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bioetanol.
Tentu untuk wujudkan hal tersebut tidaklah mudah, dan tidak bisa dilakukan sendiri, butuh kolaborasi bersama. Untuk itu, Direktorat Jenderal Perkebunan laksanakan persiapan Kick Off Meeting Percepatan Swasembada Gula Nasional, serta penandatanganan kesepakatan bersama perusahaan-perusahaan gula di Indonesia demi mencapai target produksi gula sebesar 3,36 juta ton pada tahun 2028 mendatang.
Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, mengatakan, dalam mendukung tercapainya swasembada gula nasional maka dibutuhkan kolaborasi antar pihak dan modernisasi pabrik gula melalui upaya revitalisasi peningkatan performa pabrik gula existing dengan menambah kapasitas giling tebunya, serta optimalisasi mesin yang sudah ada.
"Saya ingin mengajak seluruh perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun Swasta untuk bekerja keras dan berkomitmen dalam program percepatan mencapai target swasembada gula konsumsi pada tahun 2028," ujarnya.
Kedepannya, Pemerintah akan fokus melaksanakan beberapa program nasional yaitu peningkatan produksi, produktivitas mutu tebu dan gula dengan target minimal produktivitas tebu sebesar 80 ton/ha, dan rendemen sebesar 8%.
Melalui program tersebut, pemerintah mengajak seluruh perusahaan untuk melakukan berbagai upaya seperti perbaikan budidaya tebu melalui bongkar ratoon dan rawat ratoon sesuai GAP tebu, peningkatkan aksesibilitas petani terhadap permodalan dan sarana prasarana budidaya tebu, penguatan kemitraan, peningkatan kesejahteraan petani tebu, serta kebutuhan alat dan mesin pertanian melalui e-tera yang telah dikembangkan oleh PT. Sinergi Gula Nusantara.
Heru berharap, semua pabrik gula dapat berkomitmen dan sepakat untuk mencapai target produksi gula konsumsi pada tahun 2028 sehingga dapat menekan importasi gula mentah dalam menutupi defisit gula kristal putih saat ini.
Sementara itu, Direktur PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi mengatakan, Kementerian Pertanian memberikan dukungan penuh pada program pengembangan sistem tebu rakyat.
Mahmudi menyatakan pihaknya memiliki program dalam pengembangan sistem tebu rakyat seperti pendanaan, pengawalan secara operasional dengan menyiapkan tenaga kerja kurang lebih sebanyak 2.152 orang yang didedikasikan untuk tebu rakyat agar operasional dapat berjalan dengan baik, serta melakukan digitalisasi terkait sistem tebu rakyat, sehingga nantinya diharapkan dapat terealisasi menghasilkan 8 ton/ha untuk swasembada gula konsumsi.
Lebih lanjut, Direktur PT. Muria Sumba Manis, Budi Hediana menambahkan, sebagai perusahaan swasta tentu siap berkomitmen dan mendukung pemerintah khususnya program swasembada gula.
"Saat ini kami berfokus pada perluasan lahan dan peningkatan produktivitas tanaman tebu. Kami juga berharap dukungan infrastruktur dari Pemerintah untuk memudahkan akses distribusi produksi tebu," harap Budi. (Z-11)
Penguatan sektor persusuan mendukung program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui
(Kementan) menyampaikan alasan harga pupuk dunia melonjak. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan hal itu terjadi akibat beberapa faktor
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
FAO memproyeksikan bahwa produksi beras Indonesia akan mencapai 35,6 juta ton pada musim tanam 2025/2026
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan percepatan pembangunan sektor perkebunan nasional.
Pemerintah memperkenalkan mekanisme titik serah untuk menjamin distribusi pupuk bersubsidi yang lebih tepat sasaran.
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Beras Food Station tak Sesuai Mutu, Pembina BUMD Belum Tahu Detail
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendukung upaya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam menangani kasus beras oplosan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved