Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jika Menteri Prabowo Tidak Solid, Industri Tekstil Kian Terseok-seok

Insi Nantika Jelita
31/10/2024 22:05
Jika Menteri Prabowo Tidak Solid, Industri Tekstil Kian Terseok-seok
Pekerja pabrik tekstil di Kabupaten Bandung.(Dok. Antara)

DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal berpandangan jika menteri-menteri Pemerintahan Prabowo-Gibran saling tidak solid, industri tekstil di Tanah Air diyakini kian terseok-seok.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku setuju dengan apa yang disampaikan Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan S Lukminto bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 merupakan perubahan ketiga atas Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi biang kerok kehancuran perusahaan tersebut. Sementara, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membantah Permendag No.8/2024 menjadi penyebab Sritex pailit. Saling serang kebijakan tersebut menunjukkan adanya miskomunikasi dan miskoordinasi antar menteri.

"Baru beberapa hari sejak dibentuknya Kabinet Merah Putih sudah terlihat koordinasi dan manajemen yang buruk. Kalau menteri-menterinya saja tidak solid, tidak ada koordinasi yang baik satu sama lain, ini membuat permasalahan tak kunjung beres," ujar Faisal saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (31/10).

Menurutnya, dengan adanya perbedaan pemikiran serta arah kebijakan, akan memengaruhi keputusan pengusaha dalam berinvestasi, bahkan menggerus kepercayaan para investor. Padahal penting bagi pemerintah menjaga kepercayaan para investor untuk kemajuan industri tekstil dalam negeri.

"Para pengusaha dan juga masyarakat akan kebingungan. Perbedaan pandangan menteri-menteri ini justru dikhawatirkan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah," ucapnya.

Selain itu, tidak solidnya menteri-menteri Prabowo juga berpotensi menghambat  pertumbuhan ekonomi. Padahal, target yang dipasang terbilang ambisius yakni ekonomi tumbuh di level 8%.

"Target ini tidak mungkin tercapai tanpa ada kesolidan dan koordinasi yang kuat antara satu kementerian dengan kementerian yang lain. (Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya