Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) yang bergerak di sektor hulu industri tekstil, menerima penghargaan Best Liaison Contact dari Bank Indonesia (BI). Penghargaan ini diberikan atas kontribusi perusahaan dalam membantu penyusunan kebijakan ekonomi yang tepat dan responsif. Penghargaan ini sekaligus menegaskan posisi strategis MCCI dalam rantai pasok industri tekstil nasional, khususnya dalam menyediakan bahan baku berkualitas tinggi yang menjadi fondasi bagi produk tekstil bernilai tambah.
Direktur Utama MCCI, Anang Adji Sunoto menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diterima dan menegaskan pentingnya sinergi antara pelaku industri dan regulator untuk menciptakan kebijakan yang efektif dan mendukung pertumbuhan industri nasional.
“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan BI kepada MCCI. Kami percaya, kolaborasi antara industri dan regulator sangat penting untuk menciptakan kebijakan ekonomi yang relevan dan efektif. Data dan masukan dari pelaku usaha seperti kami menjadi dasar kebijakan yang tepat sasaran,” ujar Anang dalam talkshow Resiliensi Ekonomi Nasional di tengah Dinamika Global di Jakarta, dikutip Rabu (4/6)
Ia pun turut menyampaikan terkait upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi seperti yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto sebesar 8%. Menurutnya, diperlukan perlindungan terhadap sektor industri serta kebijakan yang mampu menarik investasi langsung.
“Salah satu cara untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi hingga 8% adalah dengan memberikan perlindungan kepada dunia industri serta mendorong peningkatan investasi. Dengan iklim usaha yang kondusif, sektor industri akan berkembang dan membuka lebih banyak lapangan kerja,” ujarnya.
Anang menyatakan bahwa meskipun ketidakpastian global masih tinggi, ada tanda-tanda perbaikan yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia. Ia merujuk pada data proyeksi ekonomi dunia per Mei 2025, yang mencatat pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 diperkirakan mencapai 3,0%, naik dari proyeksi sebelumnya pada April 2025 sebesar 2,9%.
Kenaikan proyeksi ini, lanjut Anang, dipicu oleh adanya kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari, yang berdampak positif terhadap aktivitas perdagangan global. Pertumbuhan ekonomi AS dan Tiongkok juga diprediksi membaik yang kemudian ikut mendorong pertumbuhan ekonomi negara lain seperti Eropa, Jepang, dan India.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa faktor eksternal masih penuh dinamika. Ketegangan fiskal di AS misalnya, tercermin dari yield US Treasury yang lebih tinggi dari perkiraan dan menciptakan potensi tekanan keuangan global baru. Di sisi lain, aliran modal global mulai bergeser ke negara berkembang (emerging markets) setelah sebelumnya mengalir ke aset-aset safe haven.
“Kita tidak bisa hanya menunggu arah angin global. Indonesia harus membangun ketahanan dalam negeri, baik dari sisi industri, stabilitas nilai tukar, maupun kebijakan fiskal,” tambah Anang.
Dalam menghadapi tantangan global, Anang menegaskan perlunya menciptakan iklim industri yang kompetitif namun tetap adil. Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan kerap menimbulkan tantangan tersendiri, seperti tingginya biaya logistik dan distribusi, yang dapat mempengaruhi daya saing produk dalam negeri.
“Biaya logistik yang tinggi akibat kondisi geografis negara kepulauan ini menjadi tantangan nyata bagi pelaku industri dalam negeri. Agar industri kita bisa bersaing, perlu ada dukungan nyata dari pemerintah,” ujarnya.
MCCI, tambah Anang, terus mendukung kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada industri dalam negeri melalui penerapan safeguard measures dan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) partially oriented yarn dan draw textured yarn (POY-DTY). Langkah ini sangat penting untuk melindungi industri hulu tekstil dari praktik perdagangan yang tidak adil seperti dumping dan impor ilegal yang bisa merusak pasar domestik.
“Perlindungan terhadap industri dalam negeri sangat vital agar persaingan bisa berlangsung secara fair. Kami mendukung langkah-langkah proteksi seperti safeguard dan BMAD yang menjaga kelangsungan usaha nasional dari praktik perdagangan curang,” tegasnya.
Perlindungan ini dinilai sebagai instrumen penting dalam membangun ketahanan industri dalam negeri, terutama di tengah dinamika perdagangan global yang penuh ketidakpastian. Pihaknya percaya bahwa perlindungan yang tepat tidak hanya melindungi industri nasional, tapi juga membuka peluang investasi dan inovasi.
“Indonesia harus membangun ketahanan industri dari dalam. Dengan perlindungan yang tepat, dukungan investasi, serta efisiensi logistik, industri hulu tekstil dapat tumbuh kuat dan berdaya saing tinggi di pasar global,” jelasnya.
Selain itu, penyederhanaan birokrasi dan perbaikan infrastruktur logistik juga menjadi fokus agar iklim investasi makin kondusif dan industri nasional semakin kompetitif.
“Menciptakan ekosistem industri yang sehat memerlukan sinergi antara kebijakan proteksi, investasi, dan efisiensi operasional. Dengan begitu, kita dapat memastikan industri tekstil dan sektor terkait berkembang secara berkelanjutan,” pungkas Anang. (E-3)
Pemerintah menyiapkan strategi baru untuk menghadapi tarif impor 19% yang dikenakan Amerika Serikat kepada Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa menyambut positif penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dari 32% menjadi 19%.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia Sutanto menyambut positif tercapainya kesepakatan IEU CEPA.
Asosiasi menuding keberadaan mafia impor dalam menentukan kuota impor bagi kelompok tertentu membuat industri listrik di Tanah Air melemah.
Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia menyoroti lambannya kepastian regulasi terkait Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas produk partially oriented yarn-drawn textured yarn.
KOMITMEN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)
YAYASAN Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) memilih 17 perusahaan sebagai pemenang KEHATI ESG Award 2025
Secara kelembagaan, BPJS Kesehatan meraih empat penghargaan dengan predikat platinum diantaranya Best Overall Digital Transformation of The Year 2025
Pengakuan internasional ini semakin memperkuat posisi Pegadaian sebagai perusahaan yang unggul dalam memberikan layanan prima berbasis customer-centric.
Penghargaan ini menjadi pijakan penting bagi Peruri untuk terus memperkuat kapabilitas perusahaan melalui pendekatan human capital yang adaptif dan visioner.
Puskeu Polri menerima penghargaan yang diberikan BPK RI atas komitmen dan kinerja dalam mewujudkan tata kelola keuangan Polri yang akuntabel dan transparan melalui aplikasi Puskeu Presisi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved