Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT ekonomi Yanuar Rizki menilai bangkrutnya raja tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex mengindikasikan kondisi industri tekstil dalam negeri melemah. Perusahaan tekstil ternama yang sudah berdiri hampir 60 tahun itu dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Kota Semarang pada Senin (21/10) lalu.
Ia berpandangan Sritex tidak mampu menghadapi tekanan global dari kondisi pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina yang mempengaruhi penurunan ekspor tekstil dan garmen. Hal ini diperparah dengan gempuran produk-produk impor ilegal yang masuk ke Indonesia.
"Kondisi sektor tekstil kita melemah. Ini diikuti oleh maraknya impor baju bekas ilegal," ujar Yanuar kepada Media Indonesia, Kamis (24/10)
Yanuar mengaku tidak mengetahui pasti penyebab bangkrutnya Sritex. Namun, berdasarkan putusan PN Semarang, penetapan pailit itu setelah pengadilan mengabulkan permohonan salah satu kreditur Sritex yaitu PT Indo Bharat Rayon, yang meminta pembatalan perdamaian dalam penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang sudah ada kesepakatan sebelumnya. Sritex dikabarkan memiliki utang jumbo hingga ratusan miliar rupiah kepada para kreditur.
Sritex memiliki empat entitas anak yang mendukung bisnisnya, tiga di antaranya yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, PT Primayudha Mandiri Jaya juga dinyatakan pailit oleh PN Semarang.
Yanuar menjelaskan pelemahan industri manufaktur sudah terlihat dari jauh hari. Pada tahun lalu, sejumlah perusahaan tekstil dan garmen telah tutup di berbagai wilayah seperti di Banten, Tangerang, Pekalongan, Sukabumi, dan lainnya. Yanuar mengatakan industri tekstil dan garmen semakin tertekan dari sisi suplai dan juga dari sisi demand atau permintaan yang menurun karena daya beli yang berkurang.
Secara umum, lanjutnya, produk Indonesia kalah saing dengan negara lain. Tiongkok, kata Yanuar, mengekspor produk-produk dengan harga di bawah pasar dalam negeri. Plus marjin biaya distribusi yang jauh dibawah harga pokok produksi di Tanah Air. Produk impor pun lebih kompetitif dan leluasa menguasai pasar dalam negeri.
"Ini yang membuat rendahnya daya saing produk Indonesia. Impor pakaian jadi jauh lebih murah dari beli barang di dalam negeri," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Subandi menuding selama ini pemerintah acuh terhadap kondisi industri tekstil dan garmen dalam negeri yang semakin terpuruk. Ia menegaskan seharusnya pemerintah turun tangan mencegah terjadinya kebangkrutan perusahaan-perusahaan tekstil di dalam negeri melalui pembinaan terhadap industri dari kementrian terkait.
"Cuma sayangnya kan pemerintah masa bodoh saja, mau bangkrut, ya bangkrut saja. Yang seperti Sritex mungkin ada banyak hanya tidak terekspos ke publik saja," ucapnya.
Subandi mendorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan kementerian terkait lainnya fokus memberikan perlindungan bagi industri tekstil secara jangka panjang dan melakukan pengetatan impor barang.
"Pemerintah harus bisa memastikan apakah bahan baku yang dibutuhkan perlu diberi relaksasi atau diberi dispensasi agar industri terus berproduksi. Lalu, bagaimana memastikan pengusaha menjual produknya dengan lancar sesuai regulasi," pungkasnya. (H-2)
PEMEGANG saham pengendali Bank BJB yang juga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyesalkan keterlibatan BUMD Jabar dalam kasus korupsi Sritex. Kejadian itu sangat merugikan BJB.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago menyampaikan kritik keras terhadap manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
MANAJEMEN bank bjb mendukung sepenuhnya proses hukum yang sedang berlangsung dalam kasus korupsi PT Sritex.
PEMUTUSAN Hubungan Kerja (PHK) yang menjadi kegelisahan ribuan pekerja perusahaan raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, akhirnya benar-benar terjadi.
Kurator kepailitan PT Sri Rejeki Isman alias Sritex mencatat tagihan utang dari para kreditur perusahaan tekstil tersebut mencapai Rp29,8 triliun.
Dalam pemilu Presiden Suriname, Sapoen berkompetisi dengan Presiden Petahana Desi Bouterse dan empat calon presiden lainnya.
Sementara terkait masa transisi, Tim Kurator nantinya akan mempekerjakan sebagian di antara mereka yang sudah di-PHK, untuk merawat aset-aset perusahaan.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh akan melakukan Gugatan Warga Negara terhadap Pemerintah dan Pimpinan Perusahaan terkait kasus PT Sri Rejeki Isman (Sritex).
PRESIDEN Direktur Sritex Iwan Kurniawan Lukminto hadir dalam rapat kreditur lanjutan yang diselenggarakan Pengadilan Niaga Semarang pada Selasa (21/1).
KUASA hukum PT Sri Rejeki Isman (Sritex), Patra M Zen menuding tim kurator tidak serius menyelamatkan perusahaan tekstil yang berkantor pusat di Sukoharjo, Jawa Tengah, itu.
MENTERI Ketenagakerjaan Yassierli mengungkapkan, pemerintah akan terus mendorong mendorong PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex untuk tetap berproduksi di tengah berjalannya proses Peninjauan Kembali (PK) yang dilakukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved