Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bawa Aspirasi Pekerja, Dirut Sritex Hadiri Rapat Kreditur Lanjutan

Haryanto Mega
21/1/2025 21:05
Bawa Aspirasi Pekerja, Dirut Sritex Hadiri Rapat Kreditur Lanjutan
Presiden Direktur Sritex Iwan Kurniawan Lukminto memeluk karyawannya saat mereka melakukan aksi di PN Semarang, Selasa (21/1/2025).(MI/Haryanto Mega)

PRESIDEN Direktur Sritex Iwan Kurniawan Lukminto hadir dalam rapat kreditur lanjutan yang diselenggarakan Pengadilan Niaga Semarang pada Selasa (21/1). Dalam kesempatan itu, ia menyatakan siap bekerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya penyelamatan Sritex.

Rapat tersebut dilakukan dengan agenda pencocokan piutang terakhir dan pemberitahuan daftar piutang sementara para kreditur dalam kasus kepailitan Sritex.

“Dalam forum yang mulia ini, saya, Iwan Kurniawan Lukminto selaku Direktur Utama Sritex berkeinginan agar Sritex dapat diselamatkan. Kami siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk  mewujudkan penyelamatan Sritex dan memenuhi aspirasi seluruh karyawan dan masyarakat sekitar Sritex. Saya harap rapat ini dapat mengetuk hati hakim pengawas dan kurator untuk mengesampingkan  kepentingan dan ego personal, untuk tidak mempertaruhkan nasib para pekerja,” pungkas Wawan. 

Dalam rapat tersebut, 300 karyawan Sritex turut hadir untuk mendukung upaya penyelamatan Sritex. Mereka menyampaikan aspirasi agar bisa tetap bekerja di Sritex karena kehidupan mereka selama ini  bergantung pada keberlanjutan perusahaan. 

Dukungan karyawan juga diwujudkan dalam bentuk tanda tangan yang jumlahnya mencapai 10 ribu tanda tangan sebagai petisi mendukung keberlanjutan usaha.

Ribuan tanda tangan itu terdiri dari karyawan, keluarga, dan masyarakat sekitar Sritex  untuk mendukung agar perusahaan bisa tetap beroperasi. 

Ribuan tanda tangan tersebut ditorehkan di atas kain sepanjang 210 
meter yang dibawa dalam aksi damai di depan gedung PN Semarang. 

“Saya tidak bisa lagi menahan keinginan teman-teman untuk ikut bersama-sama perusahaan memperjuangkan nasibnya. Mereka bersikeras melakukan aksi damai untuk memperjuangkan hak-haknya agar tetap bekerja dan memenuhi kebutuhan hidupnya,” ungkap Wawan.

Keluhan Karyawan Sritex

Karyawan dari empat perusahaan Sritex Group yang dipailitkan menyatakan keresahan atas berlarut-larutnya penyelesaikan hukum Sritex. Meskipun dukungan atas keberlanjutan usaha Sritex datang dari 
berbagai pihak, titik terang itu belum juga tampak.

Hero Kukuh, karyawan Sritex, menyatakan kekhawatirannya jika perusahaan harus berhenti beroperasi. 

“Anak saya baru masuk kuliah. Kalau saya tidak bekerja di Sritex anak saya bagaimana nasibnya? Kalau kena PHK, mana ada perusahaan yang mau menerima pekerja-pekerja yang sudah tidak muda lagi?” keluh Hero.

Sementara itu, Catur Sulistiyani, pekerja PT Sinar Pantja Djaja, juga berharap agar tidak ada PHK bagi karyawan Sritex dan anak perusahaannya. “Kami berharap tidak ada PHK. Berdasarkan pengalaman temanteman buruh di pabrik lain, pesangon (jika PHK) tidak bisa langsung kita terima. Prosesnya bisa bertahun-tahun,” ungkap Catur yang juga Sekretaris Serikat Pekerja Sritex.

Pekerja PT Primayudha Mandirijaya yang telah bekerja puluhan tahun, Kuncoro, menyayangkan jika harus terjadi PHK. Ia mengkhawatirkan puluhan ribu orang yang terdampak. 

“Jangan rampok pekerjaan  kami. Akan ada puluhan ribu keluarga yang jatuh miskin dalam semalam,” demikian pernyataan Kuncoro.

Persoalan satu per satu menimpa pekerja Sritex. Dicksson, pengawas PT Bitratex Industries menyatakan keresahan karena BPJS miliknya diblokir. “Nasib kami ibarat jatuh tertimpa tangga. Status pailit membuat gerak kami sangat terbatas. Keinginan kami sebagai pekerja sangat sederhana, bisa bekerja  seperti dulu. Kami kan tidak menyusahkan orang lain, kenapa kami terus dipersulit. Apalagi sekarang, 
BPJS kami pun sudah diblokir, nasib kami semakin tidak menentu,” ungkapnya. (HT/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya