Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) berkomitmen mendukung peningkatan produksi pangan dalam negeri. Salah satu inisiatifnya adalah membantu kelompok tani di Banyuasin, Palembang, Sumatra Selatan, mengolah lahan rawa yang sebelumnya tidak produktif.
Ketua Poktan Karya Bersama di Desa Sungai Rebo, Banyuasin I, Anwar, menyatakan petani di daerahnya telah mendapat pendampingan dari WPI sejak 2023. Dengan program itu, lahan rawa yang sebelumnya tidak dapat dimanfaatkan kini telah diolah menjadi lahan pertanian.
"Lahan rawa ini milik desa, siapa pun dapat memanfaatkannya jika bersedia mengolah," kata Anwar dikutip dari keterangan tertulis, Senin (7/10).
Baca juga : Kementan Gandeng TNI untuk Optimalkan Lahan Rawa
Sebelum adanya pendampingan, Anwar mengungkapkan petani mengalami kesulitan mengolah lahan rawa yang luasnya mencapai ratusan hektare. Tingginya kandungan zat asam menjadi faktor utama.
"Dengan pendampingan WPI, poktan mendapatkan bantuan berupa pupuk hitam (rock phosphate), benih unggul, dan pestisida, yang memungkinkan lahan tersebut menjadi lebih subur," jelasnya.
Saat ini, kelompok tani telah berhasil mengolah 20 hektare lahan rawa menjadi lahan pertanian padi, meskipun produktivitasawalnya masih di kisaran 2-3 ton per hektare.
Baca juga : Kementan Ajak Petani Muda Berpartisipasi di YAA Lahan Rawa 2024
"Kami berharap luas lahan yang diolah bisa terus bertambah, tahun ini bisa mencapai 100 ha," imbuh Anwar.
Sementara itu, anggota Kelompok Kemitraan Pematang Palas, Banyuasin I, M Amin Febriansyah mengatakan, kemitraan dengan WPI telah membantu meningkatkan produktivitas lahan mereka.
"Dengan teknik baru, kami berhasil meningkatkan hasil panen menjadi 4-5 ton per hektare Sebelumnya, maksimal hasilnya hanya 2-3 ton per hektare,” paparnya.
Baca juga : Kementan Lakukan Percepatan Tanam Padi di Kabupaten Bogor
Dia berharap, selain meningkatkan produktivitas lahan padi yang sudah ada, dengan kemitraan, petani dapat mengolah lahan rawa yang masih belum produktif menjadi lahan pangan. Kerjasama dengan perusahaan juga diharapkan dapat terus berlanjut demi kesejahteraan petani dan peningkatan produksi pangan di daerahnya.
Di sisi lain, Rice Business Head PT WPI, Saronto menjelaskan, optimasi lahan tidak produktif bertujuan untuk mendukung peningkatan produksi pangan melalui lahan yang sudah ada. Hal tersebur sesuai dengan arahan pemerintah dalam mendukung produksi pangan nasional. Selain di Palembang, pihaknya juga telah mendampingi optimasi lahan tidak produktif lainnya di Sidoarjo dan Mojokerto, Jawa Timur.
“Optimasi lahan tidakproduktif dapat menjadi salah satu jawaban dalammeningkatkan produksi pangan di tengah terbatasnya lahanpangan,” beber Saronto.
Dia menambahkan, optimasi lahan tidak produktif tersebut juga dapat melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah desa, petani, perusahaan, dan akadamisi, agar upaya tersebut dapat lebih mudah tercapai mengingat permasalahan yang dihadapi masih kompleks. (Z-11)
Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya sistem irigasi yang andal sebagai salah satu kunci utama peningkatan produktivitas pertanian, khususnya tanaman padi.
Program cetak sawah menjadi salah satu senjata untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Program tersebut merupakan solusi nyata menjaga ketahanan pangan.
Indonesia mempunyai lahan rawa yang kedalamannya di bawah 60 cm dari Sabang sampai Merauke berada di angka kurang lebih 32 juta hektare.
Para petani lahan rawa di Kalimantan Selatan mengalami keterlambatan tanam padi menyusul masih tingginya debit air di kawasan rawa. Kondisi itu terjadi karena adanya pengaruh kemarau basah.
Inti pertemuan keduanya ialah penguatan kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dalam pengembangkan pertanian padi di lahan rawa, khususnya varietas bibit padi.
UNTUK mendorong percepatan terwujudnya ketahanan pangan nasional, Presiden Prabowo Subianto mengerahkan segala kemampuan di Kabinet Merah Putih (KMP) dengan berbagai inovasi.
Lebah merupakan salah satu agen biologis terpenting dalam ekosistem pertanian, karena perannya sebagai penyerbuk utama bagi berbagai tanaman budi daya.
Presiden Prabowo Subianto terus menggalakkan program ketahanan pangan agar Indonesia tak bergantung pada negara lain.
Buku Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Pangan Nasional Menuju Kedaulatan Pangan diluncurkan di Bandung, Selasa (29/4).
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut bahwa Indonesia merupakan lumbung pangan dunia. Hal itu diungkapkan Prabowo saat hadir dalam peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina)
Setiap tahun, kita menyaksikan pola yang hampir serupa: harga bahan pokok melambung, daya beli masyarakat tertekan, dan spekulan pangan beraksi di balik layar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved