Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sesuai dengan amanah dalam Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2012 dan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memiliki tugas untuk memastikan ketersediaan pangan memastikan pangan terjangkau ke seluruh Indonesia dan memastikan stabilisasi pasokan dan harga pangan terjamin.
"Oleh karena itu kuncinya adalah di produksi. Boleh jadi sekarang kita masih impor beras, mungkin ke depan secara bertahap tidak. Kenapa? Saya yakin tidak karena memang potensi lahan kita luar biasa," ucap Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy saat ditemui di Jakarta pada Selasa (13/8).
Berdasarkan data hasil pemetaan 2020 lalu oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS), luas lahan baku sawah Indonesia hanya berada di angka 7.463.948 hektare.
Baca juga : Mentan RI dan Vietnam Sepakat Kerja Sama Teknologi Lahan Rawa
"Dengan luas lahan baku sawah yang 7,463 juta hektare ini bisa untuk menghidupi lebih kurang 278 juta jiwa saat ini. Sedangkan kita mempunyai lahan lain yang luas juga," ujarnya.
Edhy mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumberdaya Lahan Pertanian (BSIP SDLP) Indonesia mempunyai lahan rawa yang kedalamannya di bawah 60 cm dari Sabang sampai Merauke berada di angka kurang lebih 32 juta hektare. Adapun lahan yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian produktif itu berada di angka lebih kurang 19 juta hektare.
"Artinya apa? Bahwa kalau kita dapat mengoptimalisasikan lahan rawa 5 juta hektare saja, maka Indonesia bisa menghidupi lebih kurang 500 juta jiwa.!Jadi ini luar biasa, itu merupakan lahan yang belum kita optimalkan. Oleh karena itu Bapak Menteri Amran Sulaiman sudah mulai lagi bagaimana mengoptimalkan lahan rawa ini," imbuhnya.
Baca juga : Ribuan Hektare Rawa Bangka Selatan akan Disulap Jadi Sawah
Di sisi lain, Edhy juga menyebut bahwa terdapat lahan tidur lebih kurang sekitar 14 juta hektare yang belum tersentuh serta lahan pekarangan lebih kurang 10 juta hektare.
"Artinya lahan-lahan yang potensi untuk dilakukan pertanaman melalui budi daya ini luar biasa. Oleh karena itu saya optimis bahwa kalau ini dikelola secara baik, secara optimal tidak mustahil Indonesia menjadi lumpung pangan dunia," tandasnya.
Di sisi lain, pemerintah dalam hal ini Kementan tengah mengoptimalkan optimasi lahan rawa untuk perluasan areal tanam (PAT) sebagai upaya strategis di tengah ancaman kekeringan dan fenomena El Nino.
Di Sumatera Utara misalnya, Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa sampai akhir tahun nanti, total target PAT di provinsi tersebut sudah mencapai 97.000 hektare dimana 30 persen di antaranya merupakan optimasi lahan rawa.
"Jadi rawa itu nggak cuma dibiarkan rawa, tapi bagaimana rawa itu betul-betul kita engineering, kita konstruksi sehingga bisa menjadi lahan produktif. Artinya begitu musim hujan tiba rawanya penuh air, nah pada saat kemarau kan sedikit air bisa ditanami, nah gimana kita bendung supaya pas musim hujan tetap bisa ditanami, sehingga yang tadinya lahan rawa bisa panen sekali setahun, bisa dua kali setahun, cukup-cukup bisa lebih baik dari itu," pungkasnya. (N-2)
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved