Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BEA Cukai telah melaksanakan pelepasan ekspor perdana produk tekstil dari PT Jaya Perkasa Tekstil pada Rabu (25/9). Produk yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo ini dikemas dalam lima kontainer berukuran 40 feet dan satu kontainer berukuran 20 feet, yang ditujukan untuk pasar Jerman.
Ekspor kali ini mencakup 102.476 potong kemeja pria, yang setara dengan 6.952 karton, dengan total nilai devisa mencapai USD 261.243,591 atau sekitar Rp 4.030.205.000,00.
Baca juga : Negara yang Tangguhkan dan Lanjutkan Ekspor Senjata ke Israel
Direktur PT Jaya Perkasa Tekstil Robby Bachtiar menyampaikan apresiasinya kepada Bea Cukai atas dukungan yang diberikan.
Ia berharap dalam lima tahun ke depan, nilai investasi perusahaan dapat terus berkembang hingga mencapai US$28 juta.
“Kita mendapatkan fasilitas kawasan berikat, dan selama mendapatkan fasilitas tersebut tidak terdapat pungutan biaya. Dan semuanya (pihak Bea Cukai) membantu dan membimbing kita,” ungkap Robby.
Baca juga : Tergantung Pasar Tiongkok, Ekspor Indonesia Lambat
Kepala Bidang Kepatuhan Internal Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Hannan Budiharto, juga hadir dalam acara pelepasan ekspor tersebut. Ia menyampaikan harapan agar PT Jaya Perkasa Tekstil dapat terus berkembang dan selalu mematuhi peraturan yang berlaku.
“Kami optimis ke depan PT Jaya Perkasa Tekstil akan maju dan berkembang,” tambahnya.
Kepala Kantor Bea Cukai Surakarta Yetty Yulianty menambahkan bahwa PT Jaya Perkasa Tekstil merupakan perusahaan yang menerima fasilitas kawasan berikat, yang tercatat mendapatkan izin fasilitas pada Mei 2024.
Baca juga : Apindo Sebut PHK di Industri TPT Belum Berakhir
Perusahaan ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.090 pegawai, di mana satu persen di antaranya adalah penyandang disabilitas.
“Dengan adanya fasilitas kawasan berikat baru ini, diharapkan dapat mendorong ekspor nasional dan pertumbuhan tenaga kerja di Indonesia, serta dapat membuka peluang bisnis untuk masyarakat sekitar,” pungkas Yetty.
Ekspor ini menjadi langkah positif bagi industri tekstil di Indonesia, menunjukkan potensi yang besar untuk bersaing di pasar internasional dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. #MIA (RO/Z-10)
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Meski pembuatan manual, kualitas yang diproduksi sudah diakui dunia dan juga menjadi salah satu trendsetter fashion kaum milenial dan sosialita muda.
BNI secara proaktif mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melebarkan bisnis ke pasar global melalui gelaran Inacraft 2024.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) berkomitmen memperkuat kapabilitas pelaku UMKM binaan untuk menjadi lebih kompetitif dalam melakukan penetrasi di pasar global.
Turn waste into love. Demikian prinsip dari bisnis yang dijalankan Zara Tentriabeng, pemilik Hexagon, entitas yang memproduksi bahan-bahan daur ulang menjadi perhiasan.
Sejak 2016, Natali menjalankan bisnis Rollie Bakery and Cookies di rumahnya, Bogor, Jawa Barat. Ia bergelut ke industri kudapan setelah dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja saat itu.
Pameran ini jadi momentum bagi para perajin lokal untuk memamerkan produk mereka.
Pavilion Indonesia untuk pertama kalinya hadir dalam Source Fashion, yang merupakan pameran tekstil dan produk tekstil terbesar di Inggris dan Eropa.
Selain membutuhkan ketekunan serta kesabaran, pelaku UMKM juga perlu berkolaborasi dan berinovasi.
Acara di Bandung ini bertujuan untuk menampilkan berbagai pengembangan produk tekstil oleh Sritex dari mulai benang hingga kain
ahun ini menjadi saat yang tepat bagi partai politik (parpol) dan relawannya untuk berbelanja alat peraga kampanye selengkap mungkin
Terdapat 85 buah koleksi kain tenun yang dipamerkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved