Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH didorong untuk bisa melakukan belanja yang lebih efisien dan efektif guna menjaga postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini. Belanja negara yang dirasa tak produktif dan tak memberikan dampak berganda pada perekonomian disarankan untuk dialihkan.
Baca juga : Pengamat: Defisit Rendah Jangan Jadi Disinsentif bagi Perekonomian
“Itu dapat dilakukan di antaranya dengan peningkatan efisiensi pengeluaran melalui evaluasi anggaran program-program yang kurang produktif atau tidak memberi dampak besar pada pertumbuhan ekonomi,” ujar Manager Riset di Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Badiul Hadi kepada Media Indonesia, Selasa (24/9).
Dia khawatir, belanja yang dikelola dengan baik dapat mendorong pelebaran defisit anggaran, bahkan lebih besar dari yang telah ditetapkan, yakni 2,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu pun sedianya merupakan revisi dari angka awal sebesar 2,29% PDB yang disepakati pemerintah dan DPR pada tengah tahun ini.
Karenanya, pengendalian belanja perlu dilakukan oleh pemerintah. Badiul mendorong pengambil kebijakan untuk memperbesar belanja-belanja modal yang memberikan efek berganda tinggi pada perekonomian. Belanja itu utamanya ditujukan ke sektor-sektor yang dapat menciptakan pertumbuhan secara berkelanjutan.
Baca juga : Serapan Belanja Rendah Menahun, tak Sehat untuk Perekonomian
“Seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan termasuk sektor pertanian dan manufaktur,” kata dia.
Secara paralel, pemerintah juga diharapkan bisa memperbaiki kinerja belanja sosial seperti subsidi, bantuan langsung tunai dan program perlindungan sosial lainnya yang masih belum tepat sasaran. Sebab, belanja yang mestinya dimanfaatkan oleh masyarakat miskin itu justru kerap dinikmati oleh kelompok mampu.
Dalam konteks itu, perbaikan data penerima manfaat serta sistem penyaluran yang transparan diperlukan. Digitalisasi pengeluaran pemerintah guna memantau kinerja belanja sosial itu dinilai juga bisa mengurangi inefisiensi biaya.
Selain memperbaiki kinerja belanja, pemerintah juga didorong untuk mengoptimalisasi kinerja pendapatan. “Optimalisasi PNBP, mislanya, dari sektor pertambangan, kehutanan, dan perikanan. penerapan regulasi yang lebih tegas terkait penerimaan migas pendukung peningkatan penerimaan di sektor energi. Memperkuat investasi masuk ke Indonesia untuk mendorong pendapatan dan penciptaan lapangan pekerjaan juga diperlukan,” kata Badiul.
“Untuk menjaga stabilitas fiskal, dua hal bisa diambil pemerintah, yaitu efisiensi pembiayaan, optimalisasi penerbitan surat utang dengan biaya utang yang terkendali. Dan kolaborasi dengan sektor swasta, misal, public-private partnership dalam pembangunan infrastruktur,” pungkas dia. (Mir/M-4)
PENELITI dari Center of Reform on Economics (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut defisit pada awal tahun ini sebagai sinyal kemunduran kinerja fiskal yang perlu diwaspadai.
Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan efisiensi anggaran melalui Instruksi Presiden No.1 Tahun 2025, yang mengharuskan kementerian dan lembaga memangkas belanja negara.
EFISIENSI belanja negara di sejumlah pos kementerian/lembaga harus dilakukan dengan cermat. Jangan sampai keputusan untuk menghemat anggaran tersebut memberikan dampak yang negatif
Pras menjelaskan Presiden Prabowo telah menekankan pemerintah perlu melakukan penghematan secara optimal. Dengan selektif dalam mengeluarkan program kerja.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengimbangi kebijakan efisiensi anggaran dengan meningkatkan inklusivitas perekonomian. Itu dinilai dapat menambal kontribusi belanja negara yang hilang
PEMERINTAH menargetkan mampu melakukan belanja di Desember 2024 sebesar Rp517,85 triliun agar alokasi belanja negara dalam APBN terpenuhi. Itu merupakan selisih realisasi belanja negara
International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 dinilai menjadi tonggak penting penguatan kolaborasi pembangunan infrastruktur nasional.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Kelima proyek tersebut dituangkan dalam Keputusan Bupati Kebumen Nomor 000.3.1/871 Tahun 2025 tentang Daftar Paket Pengadaan Barang/Jasa Strategis Daerah.
Grand Wisata, kawasan mandiri yang dikembangkan oleh PT Sinarmas Land, Tbk, membidik target penjualan sebesar Rp1,5 triliun pada 2025
Dalam waktu dua tahun pascapandemi, Pemkab sudah menginvestasikan anggaran untuk jalan sebesar Rp360 miliar untuk alokasi 152 ruas jalan dengan panjang 140 km.
Pembuatan saung kamar mandi ini sangat berguna bukan hanya untuk masyarakat tetapi juga wisatawan agar lebih nyaman saat ke saung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved