Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Upayakan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Rahmatul Fajri
20/9/2024 23:51
Pemerintah Upayakan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern
Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan pertanian yang lebih menarik dan efisien bagi generasi muda(Dok)

PEMERINTAH terus berupaya mereformasi pertanian tradisional ke arah pertanian modern yang lebih efisien. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan transisi pertanian dari tradisional ke modern akan menarik minat generasi muda, khususnya generasi Z dan milenial untuk bertani. 

"Kami berkomitmen untuk menciptakan pertanian yang lebih menarik dan efisien bagi generasi muda," ujar Amran dikutip Jumat (20/9). 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya teknologi dalam menarik minat generasi muda untuk berkarir di sektor pertanian. "Bekerja di sawah sering dianggap panas dan kotor. Kami ingin mengenalkan alat-alat pertanian modern seperti traktor dan combine yang dapat memudahkan petani," jelas Idha.

Baca juga : Kementan Dorong Petani Muda Jatim Terapkan Pertanian Modern

Dalam rangka ini, Kementerian Pertanian meluncurkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang mencakup program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Program ini diikuti oleh 1.105 mahasiswa dan melibatkan 278 alumni dari Politeknik Pembangunan Pertanian dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia. Hingga saat ini, lebih dari 3.000 mahasiswa telah terlibat dalam Program MBKM.

Program ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam berbagai aspek pertanian modern. Salah satu modul yang ditawarkan adalah Agribisnis Lahan Rawa, yang mengajarkan cara memanfaatkan potensi lahan rawa secara efektif.

Modul lain, seperti Pengembangan Padi Rawa Terpadu, memberikan wawasan mengenai peningkatan produktivitas padi di lahan rawa menggunakan pendekatan teknologi terbaru. Terdapat juga modul tentang pengelolaan lahan rawa yang fokus pada teknik berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Baca juga : Majukan Pertanian Presisi, Mentan SYL Ajak Gairahkan Startup dan Petani Milenial

Program MBKM juga mencakup Kementan Leadership Programme, yang melatih mahasiswa untuk memimpin proyek-proyek pertanian berbasis inovasi dan teknologi. Mereka diberikan kesempatan untuk menyusun dan melaksanakan program nyata di lapangan.

Lebih lanjut, modul Teknologi Mekanisasi Pertanian mengenalkan mahasiswa pada berbagai teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Modul Pemberdayaan Petani Berbasis Korporasi bertujuan untuk membantu petani menjadi lebih mandiri dalam mengelola bisnis pertanian dan mendapatkan akses ke pasar serta modal.

Plt. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Inneke Kusumawaty, menegaskan bahwa program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pengelolaan pertanian dari hulu hingga hilir. "Kami berharap mahasiswa milenial dapat mengelola lahan dan teknologi pertanian secara modern, sehingga hasilnya lebih efisien dan menguntungkan," katanya.

Mahasiswa yang terlibat dalam MBKM akan diterjunkan ke 10 provinsi, termasuk Papua Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat. Mereka akan berperan dalam pengelolaan lahan, penerapan teknologi, serta mendukung pembentukan koperasi lokal untuk memperkuat kelembagaan petani. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan posisi tawar petani di pasar. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya