Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ini Tantangan yang Dihadapi Guru di Era Modern

Nur Amalina
05/10/2024 07:45
Ini Tantangan yang Dihadapi Guru di Era Modern
Seorang guru memberikan arahan kepada siswa disabilitas sebelum menjalani ujian asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) di SLBN Cicendo, Bandung, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

PERAN seorang guru tidak lagi sesederhana memberi pelajaran di depan kelas. Di era modern ini, guru menghadapi berbagai tantangan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Dari perubahan teknologi yang pesat hingga tantangan psikologis dan sosial, mari kita kupas lebih dalam masalah yang sedang dihadapi para guru saat ini.

Berikut 6 Tantangan Guru di Era Modern

1. Teknologi dan Pembelajaran Daring

Kemajuan teknologi seolah menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, teknologi memberikan akses tanpa batas pada informasi dan mempermudah pembelajaran. Namun di sisi lain, para guru sering kali kesulitan mengikuti perkembangan teknologi terbaru.

Baca juga : Kipin Masuk Daftar 250 Perusahaan EdTech Terbaik Dunia

Setelah pandemi COVID-19 memaksa sekolah-sekolah beralih ke pembelajaran daring, banyak guru yang merasa tertinggal, terutama mereka yang tidak terbiasa dengan platform digital. Bukan hanya soal menguasai teknologi, tetapi juga bagaimana menyampaikannya secara efektif kepada siswa yang sering kali justru lebih paham teknologi.

Beban ini semakin berat ketika infrastruktur di beberapa wilayah masih terbatas, dengan banyak siswa yang kesulitan mengakses internet. Guru harus beradaptasi dengan cepat, mencari cara kreatif untuk tetap melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, meskipun banyak kendala teknis yang dihadapi.

Belum lagi para guru yang sudah memasuki usia lanjut dan berasal dari generasi yang berbeda, mereka pasti menghadapi tantangan tersendiri terkait teknologi yang digunakan saat ini, karena tentunya sangat berbeda dengan zaman mereka dulu.

Baca juga : Acer Menguatkan Dukungan pada Pendidikan di Indonesia melalui Guraru

2. Beban Administrasi yang Bertambah

Jika sebelumnya tugas utama seorang guru adalah mengajar, kini beban administrasi juga menjadi masalah besar. Banyak guru yang harus menghabiskan waktu untuk mengisi laporan, merancang silabus, dan melengkapi data-data lainnya.

Ini membuat mereka sering kali kewalahan dan merasa bahwa waktu yang seharusnya digunakan untuk berinteraksi langsung dengan siswa justru terbuang untuk hal-hal administratif.

Tak jarang, beban administrasi ini membuat guru kehilangan semangat mengajar karena merasa lebih seperti petugas administratif daripada pendidik. Akibatnya, kualitas pengajaran pun bisa terganggu.

Baca juga : Prabowo Subianto: 10 Ribu Anak Pintar akan Diberikan Beasiswa

3. Tantangan Psikologis dan Emosional

Di luar tekanan teknologi dan administrasi, ada juga masalah psikologis yang semakin dirasakan oleh guru. Siswa generasi saat ini cenderung lebih kritis, cepat bosan, dan sulit diajak fokus.

Sering kali, guru harus berurusan dengan perilaku siswa yang menantang, mulai dari kurangnya minat belajar hingga masalah disiplin.

Selain itu, meningkatnya masalah mental di kalangan siswa seperti kecemasan, depresi, dan stress menambah beban emosional bagi para guru.

Baca juga : CD Projekt Red akan Rilis Update 2.1 untuk Cyberpunk 2077

Mereka dituntut untuk tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga pembimbing, konselor, dan terkadang, pelindung. Sayangnya, banyak guru merasa kurang dibekali dengan pelatihan psikologis yang memadai untuk menghadapi situasi ini.

4. Gaji yang Tidak Seimbang dengan Tanggung Jawab

Masalah klasik yang hingga kini masih menjadi sorotan adalah rendahnya gaji guru, terutama di negara-negara berkembang. Meskipun tanggung jawab mereka besar, banyak guru yang merasa bahwa upah yang mereka terima tidak sebanding dengan tekanan yang mereka hadapi.

Hal ini menyebabkan profesi guru terkadang dianggap kurang menjanjikan, padahal peran mereka sangat krusial dalam mencetak generasi masa depan.

5. Perubahan Kurikulum yang Terus-Menerus

Perubahan kurikulum adalah tantangan lain yang membuat guru harus terus-menerus beradaptasi. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara yang mengalami perubahan kebijakan pendidikan, dari pendekatan berbasis kompetensi hingga teknologi digital.

Guru dituntut untuk selalu siap menghadapi perubahan ini, mempelajari metode baru, dan menerapkannya dengan cepat. Namun, sering kali, waktu dan sumber daya untuk pelatihan yang memadai kurang tersedia.

6. Kurangnya Dukungan Orang Tua

Di masa lalu, hubungan antara guru dan orang tua sangat erat. Namun, di era modern ini, dukungan dari orang tua terhadap proses belajar anak terkadang kurang maksimal.

Ada sebagian orang tua yang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan kepada sekolah, tanpa melibatkan diri dalam mendukung anak di rumah.

Sebaliknya, ada juga yang terlalu menuntut, berharap guru mampu memberikan perhatian penuh pada anak mereka, sementara siswa lain juga memerlukan perhatian yang sama.

Menjadi guru di era modern adalah tugas yang penuh tantangan. Teknologi, beban administrasi, masalah emosional siswa, hingga tekanan sosial membuat peran guru menjadi semakin kompleks.

Meski begitu, banyak guru yang tetap berkomitmen untuk mendidik generasi masa depan dengan penuh dedikasi. Dukungan dari pemerintah, orang tua, dan masyarakat sangat diperlukan untuk meringankan beban para guru, sehingga mereka dapat fokus memberikan yang terbaik bagi anak-anak bangsa. (NA) (Z-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya