Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan sejak berhasil mengendalikan inflasi ke level target, sebetulnya Indonesia tidak memiliki kepentingan untuk mempertahankan suku bunga tinggi seperti yang ada saat ini.
"Satu-satunya alasan suku bunga ada di level tinggi seperti sekarang hanyalah faktor eksternal, khususnya faktor kebutuhan penciptaan daya saing suku bunga di pasar global untuk menarik foreign direct investment (FDI) dan menjaga stabilitas rupiah," kata Shinta saat dihubungi pada Jumat (13/9).
Shinta juga menyebut dengan tren penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terjadi belakangan ini serta penguatan cadangan devisa hingga Agustus, seharusnya resiko yang bisa ditimbulkan dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi lebih rendah daripada sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini BI masih mempertahankan suku bunga acuannya di 6,25%. Sementara itu, lanjut dia, The Fed sendiri dalam pernyataan terakhirnya telah menyatakan akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat. Dengan demikian, Shinta menilai bahwa BI pun seharusnya bisa lebih leluasa untuk menurunkan suku bunga pada rapat dewan gubernur (RDG) BI berikutnya.
"Kami pun sangat mendukung bila BI dapat segera menurunkan suku bunga acuan karena ini akan sangat positif menstimulasi kinerja sektor riil," pungkasnya. (J-3)
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Dari sisi pendanaan, tren penurunan suku bunga acuan diperkirakan akan memperkuat likuiditas dan meningkatkan efisiensi struktur biaya dana.
Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya tahun ini.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Pemerintah provinsi memiliki peran untuk mengorkestrasi antara pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/ kota, dan dunia usaha.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan agar nilai upah minimum kota (UMK) tidak lagi berbeda-beda di setiap daerah alias menjadi sama sesuai sektor masing-masing.
ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 yang berhasil mencapai 5,12%. Hal itu lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Sebagai bagian dari agenda strategis, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menggelar Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rarkerkonas) ke-XXXIV di Bandung pada Senin (4/8).
Kebijakan pembatasan konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 memicu kekhawatiran luas.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonedia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam menyatakan bahwa badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak hanya terjadi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved