Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan sejak berhasil mengendalikan inflasi ke level target, sebetulnya Indonesia tidak memiliki kepentingan untuk mempertahankan suku bunga tinggi seperti yang ada saat ini.
"Satu-satunya alasan suku bunga ada di level tinggi seperti sekarang hanyalah faktor eksternal, khususnya faktor kebutuhan penciptaan daya saing suku bunga di pasar global untuk menarik foreign direct investment (FDI) dan menjaga stabilitas rupiah," kata Shinta saat dihubungi pada Jumat (13/9).
Shinta juga menyebut dengan tren penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terjadi belakangan ini serta penguatan cadangan devisa hingga Agustus, seharusnya resiko yang bisa ditimbulkan dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi lebih rendah daripada sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini BI masih mempertahankan suku bunga acuannya di 6,25%. Sementara itu, lanjut dia, The Fed sendiri dalam pernyataan terakhirnya telah menyatakan akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat. Dengan demikian, Shinta menilai bahwa BI pun seharusnya bisa lebih leluasa untuk menurunkan suku bunga pada rapat dewan gubernur (RDG) BI berikutnya.
"Kami pun sangat mendukung bila BI dapat segera menurunkan suku bunga acuan karena ini akan sangat positif menstimulasi kinerja sektor riil," pungkasnya. (J-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
LEMBAGA Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuan, BI Rate
Apindo menekankan pentingnya menjaga posisi tawar Indonesia agar tidak dipukul rata dengan negara-negara BRICS lainnya.
KETUA Umum (Ketum) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyoroti kekhawatiran dunia usaha.
Paket deregulasi dinilai tidak hanya menyederhanakan aturan, tetapi juga memperkuat efisiensi dan menekan biaya tinggi yang selama ini menjadi hambatan dunia usaha.
ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) mengapresiasi upaya kerja sama yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan Rusia di sektor pangan.
Apindo mengapresiasi kerja sama pemerintah Indonesia dengan Rusia di sektor pangan. Upaya itu diharapkan mampu mendorong dan mendukung swasembada dan hilirisiasi sektor pangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved