Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Deputi Koordinator Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, menegaskan bahwa transisi energi merupakan keniscayaan bagi Indonesia bila ingin menjadi negara maju. Sebab, bila tidak mampu melaksanakan transisi energi, hal itu bisa mengancam pertumbuhan ekonomi.
"Tentunya jika kita tidak melaksanakan transisi energi di berbagai sektor, ini akan mengancam progres dari pertumbuhan ekonomi kita sendiri," ujar Rachmat dalam pra acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) bertema New Leadership, New Horizon: Steering Indonesia’s Efforts in Industrial Decarbonization and Energy Transition, Kamis (22/8).
Menurutnya, saat ini pasar, baik domestik dan maupun internasional, menginginkan energi yang lebih bersih sebagai sumber tenaga operasi mereka. Itu akan membuat produk-produk yang dihasilkan memiliki nilai less carbon intensive.
Baca juga : Potensi 60 GW Listrik Tersimpan di 17 Titik Laut Indonesia
"Kalau kita tidak ikut, kemungkinan barang-barang kita yang dikirim ke luar negeri itu jadi tidak kompetitif. Bisa jadi barang-barang kita nanti akan kena carbon tax lewat seabank dan berbagai mekanisme lainnya. Jadi buat kita, transisi energi ini menjadi sesuatu keniscayaan," imbuhnya.
Namun, kata Rachmat, hingga saat ini upaya untuk meningkatkan transisi energi masih belum maksimal. Masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Dari berbagai sektor, 86% energi yang digunakan masih bersumber dari energi fosil.
Penggunaan energi fosil di Indonesia terkonsentrasi pada tiga sektor, yaitu listrik dengan penggunaan batubara untuk pembangkit listrik. Kemudian penggunaan BBM untuk transportasi dan yang ketiga penggunaan batubara untuk industrial process.
Baca juga : Emiten Minyak Bumi bakal Panen Raya Sampai 2024
"Jadi hal-hal ini jika kita bisa solve, kita sudah 75% menyelesaikan perjalanan kita. Untuk listrik, secara umum Indonesia berada dalam posisi yang cukup baik," kata dia.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi renewable energy yang sangat besar sekitar 3.600 GW. Akan tetapi baru sekitar 73 GW yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, artinya masih berpuluh kali lipat potensi renewable energy yang belum dioptimalkan.
"Tapi PR-nya tentunya adalah membuat transmisi atau sistem yang bisa meng-capture, karena listriknya itu yang banyak adalah solar, wind, yang bentuknya variable, ini butuh sistem teknologi yang sedikit berbeda dengan fosil base dan tidak kalah pentingnya kita juga perlu membangun industri supply chain yang mendukung pembangunan renewable energy ini," ucapnya.
"Karena alangkah sayangnya, jika Indonesia hari ini adalah negara yang mandiri secara energi, kemudian nanti dia bergantung terhadap imported sollar panel, imported batteries dan sebagainya. Jadi kedepan kita harus punya industri yang mendukung pembuatan renewable energy.Buka Bukan hanya developer, tapi juga supply chain," tandasnya. (Z-11)
Saat ini, IWIP tengah mengembangkan proyek energi hijau senilai US$2 miliar, yang mencakup instalasi PLTS berkapasitas 2 GW dan PLTB sebesar 500 MW.
Komitmen sinergi ini ditandatangani di acara bergengsi Johor-Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ) Forum yang berlangsung pada akhir bulan lalu.
Komite Keuangan Berkelanjutan atau Sustainable Finance Committee (SFC) diamanatkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023.
INSTITUTE for Essential Services Reform (IESR) menyebut hidrogen hijau dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai dekarbonisasi sektor energi Indonesia.
Di tengah tantangan geopolitik dan fluktuasi ekonomi yang mempengaruhi industri minyak dan gas, Indonesian Petroleum Association (IPA) akan mengumpulkan para eksekutif terkemuka
PT PP (Persero) Tbk mencetak tonggak penting dalam pengembangan energi terbarukan lewat pengoperasian penuh Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo sejak 20 Agustus 2019.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Pelajari jenis energi: surya, angin, air, dan lainnya. Sumber daya penting untuk kehidupan dan masa depan berkelanjutan.
Temukan esensi sumber energi: dari kekuatan alam terbarukan hingga energi tak terbatas. Pelajari, pahami, dan manfaatkan potensi energi untuk masa depan berkelanjutan.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Satya Hangga Yudha menyatakan optimistis Indonesia mampu mencapai transisi energi yang berkelanjutan dan memenuhi target emisi karbon yang ditetapkan.
Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) Francesco La Camera menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhatikan secara khusus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved