Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
BALAI Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengukur potensi energi laut Indonesia yang bisa dimanfaatkan menjadi energi listrik di 17 titik perairan sebesar 60 gigawatt (GW).
17 titik perairan tersebut berada di Selat Riau, Selat Sunda, Selat Toyapakeh Nusa Penida, Selat Lombok, Selat Alas, Selat Molo, Selat Larantuka, Selat Boleng, Selat Pantar, Selat Mansuar, Selat Lirung Talaud, Selat Sugi Riau, Selat Lampa Natuna, Selat Lembeh, Selat Sinaboi Tenggara Medan, Selat Patinti Halmahera Selatan, dan Selat Alor.
"Dengan terbentangnya lautan luas tersebut, banyak potensi-potensi energi yang masih tersimpan dan bisa digali. Dari pengukuran potensi energi listrik yang ada sebesar 60 GW," ujar Kepala BBSPGL Hadi Wijaya dalam media gathering di Bandung, Jawa Barat, Minggu (17/12).
Baca juga : ESDM: Suntikan Dana Transisi Energi Masih Tersendat-sendat
Energi laut dihasilkan dari gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut (samudera). Energi laut menjadi sumber energi di perairan laut yang berupa energi pasang surut, energi gelombang, energi arus laut, dan energi perbedaan suhu lapisan laut.
Hasil pemetaan energi laut di Tanah Air sudah diluncurkan oleh Badan Geologi pada tahun 2022 lalu ke dalam Peta Potensi Energi Laut Indonesia. Hadi menuturkan pihaknya telah melewati fase pertama untuk mencari data dukung pemetaan tersebut yakni melakukan pre-studi kelayakan memilih opsi lokasi l atau pre-feasibility study (FS) site selection.
Baca juga : Potensi Energi Arus Laut Indonesia 41GW
"Jadi pre-FS site selection itu untuk bisa menentukan di mana lokasi terbaik, agar kita dapatkan baik itu energi arus, gelombang ataupun energi OTEC," paparnya.
Lebih lanjut, Hadi menyebutkan dari pemetaan yang telah dilakukan tersebut, dapat dikatakan di seluruh lautan Indonesia, baik itu di wilayah bagian utara, barat, tengah, timur, selatan mengandung potensi energi laut. Termasuk konversi energi panas laut atau Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC).
OETC merupakan cara untuk membangkitkan energi listrik dengan menggunakan perbedaan temperatur air laut di permukaan dengan temperatur air laut dalam. Potensi ini bisa menjadi sumber energi terbarukan.
"Semua bagian wilayah di Indonesia mengandung potensi energi laut, baik energi arus laut, gelombang, ataupun ocean thermal energy conversion (OTEC)," pungkasnya. (Z-4)
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Saat ini, IWIP tengah mengembangkan proyek energi hijau senilai US$2 miliar, yang mencakup instalasi PLTS berkapasitas 2 GW dan PLTB sebesar 500 MW.
Komitmen sinergi ini ditandatangani di acara bergengsi Johor-Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ) Forum yang berlangsung pada akhir bulan lalu.
Komite Keuangan Berkelanjutan atau Sustainable Finance Committee (SFC) diamanatkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023.
INSTITUTE for Essential Services Reform (IESR) menyebut hidrogen hijau dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai dekarbonisasi sektor energi Indonesia.
Di tengah tantangan geopolitik dan fluktuasi ekonomi yang mempengaruhi industri minyak dan gas, Indonesian Petroleum Association (IPA) akan mengumpulkan para eksekutif terkemuka
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved