Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIREKTUR Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris Yahya menuturkan sampai saat ini pendanaan transisi energi dari negara maju masih tersendat. Dana yang dijanjikan sebesar US$100 miliar atau sekitar Rp1.552 triliun (kurs Rp15.528) untuk negara berkembang tiap tahunnya tak kunjung terealisasi.
Menurutnya, pembiayaan tersebut amat penting untuk menjalankan program-program percepatan transisi energi di Tanah Air.
"Sampai 2023, pelaksanaan komitmen US$100 miliar masih tersendat-sendat. Bagaimana aksi mitigas iklim ini bisa dijalankan secara baik kalau tidak ada dukungan finansial yang cukup," kata Harris dalam media gathering di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/12).
Baca juga : Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar: Amerika Serikat
Sejumlah proyek transisi energi dikhawatirkan akan terhambat jika janji pendanaan dari negara maju berjalan di tempat. Harris menyebut ada proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Tanah Air yang mengalami keterlambatan pengoperasian komersial atau Commercial Operation Date (COD) dari target yang ditentukan.
"Kalau kita lihat secara jelas, di proyek panas bumi misalnya, ada yang sudah ditargetkan COD di 2024 atau 2025. Tapi, karena pengembangnya sulit mendapat dukungan pendanaan, kegiatan itu mundur terus dan proyek lain akan jalan di tempat," tuturnya.
Hingga pergelaran konferensi perubahan iklim atau Conference of the Parties 28 (COP28) di Dubai pada awal Desember ini, Harris mengungkapkan pemerintah Indonesia terus menagih janji komitmen pendanaan US$100 miliar ke negara maju.
Baca juga : Potensi 60 GW Listrik Tersimpan di 17 Titik Laut Indonesia
Ia berpandangan negara-negara maju tidak bisa melempar tanggung jawab dan membebankan masalah penurunan emisi kepada negara berkembang.
Pasalnya, negara maju menjadi juara dalam menyumbang 67% emisi gas rumah kaca secara global di 2023. Negara itu antara lain Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, Jepang dan lainnya.
"Kita lihat program-programnya ada yang dibebankan ke negara berkembang. Ini tentu tidak adil buat negara berkembang," pungkasnya.
Baca juga : Tiongkok, Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar
Dilansir laman resmi Kementerian ESDM disebutkan, pemerintah bertekad menghasilkan listrik sebesar 708 gigawatt (GW) di 2060, 96% di antaranya berasal dari pembangkit listrik energi terbarukan, dan 4% sisanya dari tenaga nuklir. Adapun investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pembangkit listrik dan transmisinya diperkirakan sekitar US$1.108 miliar, dengan investasi tambahan sebesar US%28,5 miliar sampai 2060. (Z-4)
Baca juga : Laporan PBB Bongkar Siasat Negara Produsen Bahan Bakar Fosil di KTT Iklim
INDONESIA berambisi mengalahkan Amerika Serikat di sektor pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) untuk menjadi negara dengan kapasitas PLTP terpasang terbesar di dunia pada 2029.
Ada tiga titik di Kabupaten Nagekeo disurvei oleh para pakar yang diduga dari Kementerian ESDM bersama tim terkait di tingkat lokal.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Julfi Hadi dianugerahi Indonesia Best CEO Awards 2024.
PT Medco Power Indonesia (Medco Power) berhasil memulai operasi komersial Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen.
Presiden Jokowi mengatakan Salah satu kendala terbesar dalam menjalankan proyek panas bumi (geothermal) di Tanah Air ialah masalah perizinan yang memakan waktu lima sampai enam tahun.
Pada IIGCE 2024 dilaksanakan penandatangan LoA, kontrak EPC dan peluncuran Commercial Operation Date (CoD) yang akan menambah kapasitas terpasang sebesar 922,6 MW.
Pentingnya pendekatan inovatif dalam pembiayaan proyek energi bersih agar akselerasi transisi energi dapat tercapai.
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) terus memperkuat kolaborasi lintas lembaga dalam mendukung agenda nasional transisi energi.
PEMBANGUNAN proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi di Buli, Halmahera Timur, dan Karawang, Jawa Barat, guna memperkuat transisi energi.
Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Pemerintah Inggris menargetkan pendanaan sekitar US$1 juta guna memperluas dukungan investasi di sektor energi terbarukan Indonesia.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyelenggarakan program Pelatihan Teknisi Konversi dan Pemeliharaan Kendaraan Bahan Bakar Gas (BBG).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved