Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Dukung Transisi Energi

PEMBANGUNAN proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi di Buli, Halmahera Timur, dan Karawang, Jawa Barat, tengah berjalan. Proyek ini dinilai sebagai upaya kunci untuk mengamankan posisi Indonesia dalam rantai pasok kendaraan listrik global yang saat ini berkembang pesat guna memperkuat transisi energi.

Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin, menyampaikan bahwa transformasi industri untuk memproduksi kendaraan listrik secara mandiri menjadi kebutuhan utama banyak negara maju, khususnya dalam mendukung agenda transisi energi. Indonesia sendiri memiliki posisi yang sangat strategis karena memiliki kekayaan sumber daya alam yang menjadi bahan baku utama industri ini, mulai dari nikel, kobalt, hingga aluminium.

"Oleh karena itu, peran BUMN strategis seperti Grup Mind Id sangat penting untuk memastikan bahwa kekayaan ini tidak hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah, tetapi juga diolah menjadi produk bernilai tambah di dalam negeri yang dapat mendukung transisi energi," ujar Ahmad dalam keterangannya, (Selasa (15/7).

Ahmad menilai induk holding industri pertambangan itu berada dalam posisi ideal untuk menjadi lokomotif. Terlebih kelompok BUMN tambang itu dapat mengintegrasikan rantai pasok dari hulu ke hilir dari seluruh komoditas mineral dan batu bara kelolaan anggotanya. 

"Mind Id harus menjadi tulang punggung dalam pengembangan industri baterai EV. Mereka punya akses ke bahan baku, anak usaha yang relevan, dan kekuatan koordinatif untuk membangun industri nasional yang kompetitif," ujarnya. (I-2)