Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

2 Ormas Keagamaan Diberi Izin Tambang, Pengamat: Suara Rakyat Makin tidak Terdengar

Mohamad Farhan Zhuhri
28/7/2024 18:40
2 Ormas Keagamaan Diberi Izin Tambang, Pengamat: Suara Rakyat Makin tidak Terdengar
Anak muda peduli Muhammadiyah melakukan aksi di depan Masjid Walidah Dahlan, Sleman, DI Yogyakarta(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

PENGAMAT politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarok mengatakan akan ada pro dan kontra pasca izin tambang diberikan kepada organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah.

Pro dan kontra juga akan terjadi dikalangan internal sendiri dimana sebagian dari pemuda-pemuda ormas ini yang masuk serta aktif di lembaga non pemerintah dibidang lingkungan.

"Memang terjadi pro dan kontra, tidak sedikit lapisan muda dari NU dan Muhammadiyah ini," jelasnya kepada Media Indonesia, Minggu (28/6).

Baca juga : Antara NU dan Muhammadiyah, Beda Pertimbangan Ormas dalam Menyikapi Izin Tambang

Oleh karenanya, ormas terkait berkewajiban untuk melakukan dialog dengan elemen-elemen masyarakat sipil. Hal itu supaya pengelolaan tambang yang akuntabel.

Zaki juga menegaskan, adapun hasil dialog itu nantinya harus mengedepankan pengelolaan akuntabel, tidak eksploitatif, jangan hanya mencari untung terlebih tidak dengan mengorbankan ekosistem setempat.

"Apalagi kedua ormas itu belum memiliki pengalaman panjang dalam urusan tata kelola tambang," jelasnya.

Baca juga : Lapan Perkirakan Awal Ramadan Bersama pada 13 April

Lebih lanjut ia berharap masyarakat sipil memang perlu terus bersuara dan bersikap kritis terhadap semua kebijakan pemerintah. Apalagi ditemukan indikasi penyalahgunaan contohnya jika proyek izin tambang ini tidak berjalan dengan baik.

Ia menyayangkan, selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo suara masyarakat sipil tidak cukup didengar, bahkan mengalami kriminalisasi.

"Saya melihatnya sebagai risiko politik dalam perjuangan. Tapi bagaimanapun, sebagai kekuatan moral atau moral force, kritik-kritik dari masyarakat sipil sangat diperlukan untuk memastikan good governance berjalan," pungkasnya. (Far)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya