Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AGENDA hilirisasi yang dijalankan pemerintah saat ini dinilai terlalu eksklusif dan minim melibatkan masyarakat lokal. Itu termasuk dalam pelibatan rantai pasok, baik sebagai pekerja maupun vendor. Beberapa tahun berjalan, manfaat hilirisasi cenderung lebih banyak diangkut keluar.
“Masyarakat lokal justru terdampak polusi yang membuat kualitas hidupnya menurun. Makanya, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) meningkat, tapi kemiskinan dan pengangguran juga naik,” ujar Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin saat dihubungi, Kamis (25/7).
Hilirisasi yang dilakukan pemerintah, lanjutnya, hingga saat ini juga belum memiliki kejelasan siapa yang sebetulnya menerima dan merasakan manfaatnya. Menurutnya, pemerintah perlu memberikan informasi secara terbuka.
Baca juga : Hilirisasi di Indonesia Perlu Diperbaiki Menyeluruh
Besaran multiplier effect dari hilirisasi terhadap industri dan ekonomi dalam negeri perlu diterangkan secara jelas. Jangan sampai, manfaat nyata dari penghiliran tersebut justru dinikmati oleh negara lain yang sedianya merupakan kompetitor Indonesia.
Kementerian Keuangan, misalnya, didorong untuk bisa membuka berapa besar penerimaan pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor hilirisasi. Menurut Wijayanto, pemerintah terkesan menutup informasi tersebut.
Dia juga menilai pemerintah saat ini terlalu mengobral insentif fiskal di sektor minerba yang dimurnikan. Sementara di saat yang sama, sektor lain yang secara nyata memberikan multiplier effect besar seperti retail dan manufaktur justru seolah diabaikan.
Baca juga : Pemerintah Didorong Pecahkan Anomali Hilirisasi
“Pemerintah juga perlu transparan terkait devisa hasil nikel dan turunannya tersebut sebenarnya milik siapa, mengalir ke mana dan berapa banyak. Apa betul dugaan sebagian pengamat bahwa praktek VOC gaya baru sedang terjadi di negeri ini? Apa betul nikel adalah rempah-rempah gaya baru?” kata Wijayanto.
“Tanpa transparansi tersebut, bisa jadi kita tidak sadar jika sebenarnya kita tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari sektor ini, dan kita hanya bangga bahwa Indonesia adalah penghasil nikel terbesar di dunia,” tambahnya.
Karenanya Wijayanto menekankan agar prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, and governance/ESG) perlu digenjot pada seluruh sektor SDA, termasuk penghiliran yang tengah digencarkan Indonesia.
“Perlu transparansi data untuk dapat memperbaiki kebijakan dan ekosistem sektoral. Dengan konsep dan kebijakan yang tepat, hilirisasi akan mendatangkan kesejahteraan, bahkan perlu didorong untuk sebagian besar produk komoditas kita,” pungkasnya. (Mir/Z-7)
PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha MMS Solution dan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI), resmi memasuki tahap Power On untuk smelter nikel matte high grade.
Sejak kebijakan larangan ekspor bijih nikel diberlakukan pada 2014, nilai ekspor produk olahan nikel melonjak dari sekitar US$1 miliar menjadi lebih dari US$33,64 miliar pada 2024.
Program hilirisasi nikel yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Bila keseimbangan ekosistem terganggu, rantai makanan yang menopang kehidupan spesies-spesies ini akan runtuh.
Jika pembangunan hanya diartikan sebagai akumulasi kapital dan pertumbuhan ekonomi jangka pendek, kasus Raja Ampat menjadi cerminan kegagalan dalam memahami esensi keberlanjutan.
dua kriteria sumber daya alam yang berpotensi dimanfaatkan untuk pendanaan Indonesia mendapai Net Zero Emission pada 2060.
Konflik Timur Tengah Iran vs Israel berpotensi memicu guncangan besar terhadap pasar energi global.
PT Indo Innovation Art Craft And Supplies resmi menerima fasilitas fiskal kawasan berikat dari Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng DIY pada 22 April 2025.
PENURUNAN penjualan mobil selama dua kuartal berturut-turut menjadi sinyal kuat tentang melemahnya konsumsi rumah tangga sekaligus kegamangan industri otomotif nasional
membengkaknya jumlah utang luar negeri (ULN) Indonesia akan semakin memberatkan fiskal negara. Hal ini karena bunga utang akan menambah beban APBN
Fitch menyoroti target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 yang dicanangkan pemerintah masih terlihat menantang tanpa reformasi struktural yang lebih signifikan.
PENILAIAN lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengenai kemampuan kredit Indonesia tak dapat diartikan pada kondisi ekonomi makro karena dinilai kesanggupan fiskal negara untuk membayar utang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved