Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Unilever Indonesia Catatkan Laba Bersih Rp2,5 T di Semester Pertama 2024

Faustinus Nua
24/7/2024 19:59
Unilever Indonesia Catatkan Laba Bersih Rp2,5 T di Semester Pertama 2024
Logo Unilever.(AFP/JOHN THYS)

PT Unilever Indonesia Tbk. (Perseroan) hari ini, Rabu (24/7), mengumumkan kinerja keuangan paruh pertama tahun 2024. Perusahaan mencatatkan marjin laba kotor yang tangguh di tengah demand yang fluktuatif dan upaya perseroan mendorong transformasi organisasi secara menyeluruh.

"Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun. Selain itu, pendapatan domestik bertumbuh sebesar 4,1% dibandingkan semester II 2023, atau menurun sebesar 5,7% secara year-on-year terutama dikarenakan pertumbuhan harga dasar (UPG) yang melemah," ujar Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap dalam konferensi pers, Rabu (24/7).

Kinerja perseoran juga tercatat pada margin laba kotor yang meningkat 17 basis poin dari semester II 2023 menjadi 49,7%, namun menurun 14 basis poin secara year-on-year. Biaya iklan juga meningkat sebesar 157 basis poin dari 7,6% pada semester I 2023, menjadi 9,1% di semester I 2024.

Baca juga : BATR Catat Pertumbuhan Laba Bersih 18%

Sementara itu, margin laba sebelum pajak (PBT) meningkat 229 basis poin dibanding semester II 2023 menjadi 16,6%. Namun angka itu menurun 97 basis poin dibandingkan tahun lalu dikarenakan investasi yang lebih tinggi pada biaya iklan. Unilever pun terus meningkatkan kembali pangsa pasar secara bertahap sejak Desember 2023.

Benjie mengatakan bahwa pada paruh pertama 2024 ini pihaknya menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting bagi masa depan perseroan. Unilever tetap teguh pada upaya untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand, serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas.

"Secara bersamaan, kami menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan akuntabel," imbuhnya.

Baca juga : MTDL Bagikan Dividen Sejumlah Rp257,8 Miliar dengan Payout Ratio 39,6%

Menurutnya, kekuatan dan potensi Unilever terletak pada inovasi berbasis sains dan teknologi. Beroperasi di 190 negara, Unilever memiliki pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D) di seluruh dunia dengan dukungan lebih dari 5.000 tenaga ahli yang bekerja di 60 negara.

"Jangkauan global ini membantu kami dalam mempercepat inovasi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal," kata dia.

Benjie menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan dampak yang positif. Bukan hanya melalui produk berkualitas, tetapi juga secara aktif berkontribusi pada lingkungan dan masyarakat. Unilever juga merangkul transformasi digital dan memberdayakan karyawan dengan memberikan akses pembelajaran yang berkesinambungan.

"Perseroan telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 90 tahun. Meski telah melewati berbagai tantangan seperti kondisi yang tidak menentu, persaingan ketat, serta kebutuhan konsumen yang terus berkembang, visi jangka panjang kami tetap tidak tergoyahkan. Kami percaya bahwa berbekal pengalaman, potensi masa depan, dan talenta terdepan, kami akan bangkit kembali, terus bertumbuh dan melaju bersama Indonesia," tandasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya