Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengungkapkan realisasi beras impor periode Januari hingga Mei 2024 mencapai 2,2 juta ton.
Dengan demikian, rencana impor yang tersisa yakni pada Juni hingga Desember 2024 masih sekitar 2,1 juta ton. Kendati begitu, ia menekankan bahwa penyerapan produksi dalam negeri akan selalu diutamakan dalam upaya penediaan stok pangan nasional.
"Tentunya realisasi impor ini disesuaikan dengan keadaan produksi dalam negeri. Artinya, kalau nanti bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri, impor tidak kita lakukan," jelas Sarwo di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) Membangun Sistem Kebijakan Pupuk Subsidi yang Lebih Adaptif dan Efektif Demi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional yang digelar di Jakarta, Rabu (17/7).
Baca juga : Impor Beras Jutaan Ton di Awal Tahun Dianggap Tak Wajar
Sarwo Bapanas terus berupaya menyusun neraca pangan nasional dengan melibatkan kementerian terkait yaitu Kementerian Pertanian, Kemenko Perekonomian, Bappenas, Badan Pusat Statistik dan instansi terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan kebutuhan pangan 270 juta lebih penduduk Indonesia bisa terpenuhi.
"Dari hasil penyusunan neraca pangan khususnya beras, didapati stok awal 4,1 juta ton dan perkiraan produksi dalam negeri 31,5 juta ton. Angka 31,5 juta ton ini perkiraan produksi dalam negeri, kalau tidak terkena banjir, tidak terkena kekeringan, tidak terkena hama dan penyakit," jelasnya.
Sarwo menyebutkan bahwa total ketersediaan beras hingga Desember 2024 diperkirakan mencapai sekitar 39,8 juta ton. Dia menuturkan angka itu bisa tercapai apabila realisasi beras impor bisa tercapai sekitar 4,3 juta ton yang diakumulasikan dengan beras awal 4,1 juta ton dan produksi dalam negeri yang diperkirakan sebanyak 31,5 juta
ton.
Sementara itu, kebutuhan konsumsi beras bagi masyarakat Indonesia dalam satu tahun tercatat sekitar 31,2 juta ton, sedangkan kebutuhan per bulannya sekitar 2,6 juta ton. (Ant/Z-11)
Cak Imin menduga adanya mafia, sehingga sulit menghentikan impor beras.
SEKTOR pertanian Indonesia menghadapi persoalan sangat serius yang merupakan carry-over dari persoalan pada 2023, terutama dalam sistem produksi pangan pokok.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara yang akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Diketahui, saat ini pembatasan pembelian beras di ritel ini dilakukan atas arahan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
PEMPROV Sumsel menegaskan daerahnya merupakan penghasil beras cukup besar di Indonesia. Karena itu, Sumsel tidak membuthkan beras impor seperti yang diwacanakan pemerintah pusat.
KABUPATEN Banyuwangi merupakan lumbung padi bagi Jawa Timur. Produksi petani padi di Banyuwangi selalu surplus, karena itu Banyuwangi menolak masuk beras impor.
Harga beras Vietnam kembali memuncaki posisi teratas di pasar ekspor global. Negeri komunis ini mampu meraup US$2,08 miliar dalam empat bulan pertama di 2024 dari mengekspor 3,23 juta ton beras.
PERUM Bulog Divisi Regional Kalimantan Selatan mendatangkan sebanyak 3.500 ton beras impor guna menambah stok menjelang akhir tahun.
SEBANYAK 498 ton beras impor masuk ke gudang Bulog Karangkembang, di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jatim. Pemkab setempat menyimpannya untuk cadangan.
HARGA beras di Padang Panjang, Sumatra Barat, enggan turun. Saat ini, harga beras kualitas I diperdagangkan Rp17.084/kg. Beras kualitas II Rp16.167/kg.
Sejumlah petani resah harga gabah akan anjlok di masa panen karena masuknya beras impor.
PERUSAHAAN Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah (Sulteng), mengimpor 9.800 ton beras dari Vietnam dan Myanmar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved