Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Koperasi Jadi Masa Depan Ekonomi Indonesia

Naufal Zuhdi
12/7/2024 19:08
Koperasi Jadi Masa Depan Ekonomi Indonesia
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.(MI/RAMDANI)

DALAM memperingati 77 tahun Hari Koperasi, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan bahwa hal ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan tentang peran koperasi di Tanah Air yang semakin strategis dalam menjawab tantangan krisis dan ketidakpastian.

Teten mengatakan bahwa koperasi telah menunjukkan peran penting dalam membangun ekonomi rakyat. Bahkan, ia meyakini bahwa koperasi dapat menjadi masa depan ekonomi Indonesia. Koperasi, sambung Teten, telah menjadi solusi pembiayaan mikro yang paling banyak di akses oleh rumah tangga di Indonesia (4,25 persen) setelah Bank Umum selain Kredit Usaha Rakyat/KUR (4,95 persen).

"Bahkan di sektor pertanian dan perdesaan, koperasi telah menjadi lembaga keuangan utama dalam pemenuhan pembiayaan usaha,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan resminya di Jakarta, Jum’at (12/7).

Baca juga : Bank Sampah harus Berbadan Hukum untuk Permudah Akses Pembiayaan

Sejauh ini, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) telah mengimplementasikan beberapa komitmen inovasi yang mendorong pengembangan model koperasi yang semakin modern. KemenKopUKM pun telah melakukan pengembangan model korporatisasi dan nelayan berbasis koperasi seperti pembangunan pabrik Minyak Makan Merah per 1.000 hektare sawit milik petani swadaya dan penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan kecil dan tradisional melalui skema SOLUSI atau Solar untuk Koperasi Nelayan.

"KemenKopUKM juga memfasilitasi pembangunan Rumah Produksi Bersama (RPB) menjadi sentra industri skala menengah (medium industry) yang dikelola oleh koperasi untuk mengolah komoditi unggulan ekonomi rakyat agar menghasilkan produk-produk berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi," imbuhnya.

Adapun RPB yang dikelola oleh koperasi selama tiga tahun belakangan, telah terbangun dan mulai dikembangkan untuk pengolahan produk turunan dari coklat, garam, rotan, bambu, kulit, cabe dan beberapa komoditi unggulan lainnya di sejumlah daerah.

“Inilah sejatinya masa depan ekonomi kita. Masa depan “lapangan pekerjaan kelas menengah” yang menjanjikan buat generasi muda hari ini dan ke depannya. Model ini pula yang kita percaya dapat mengoreksi sekaligus menaikkan pendapatan perkapita segenap rakyat kita sebesar 5 kali lipat di 2045 nanti,” tegasny.

Sebagai informasi, saat ini pendapatan perkapita rakyat Indonesia diperkirakan baru sekitar US$4.919 di 2023. Untuk menjadi negara maju di 2045 nanti, pendapatan per kapita tersebut setidaknya harus bisa naik di angka 5 kali lipat. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya