Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

IKK Turun, Pemerintah Upayakan Stabilitas Ekonomi

M Ilham Ramadhan Avisena
08/7/2024 19:24
IKK Turun, Pemerintah Upayakan Stabilitas Ekonomi
Ilustrasi.(ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA)

KEPALA Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan pemerintah akan menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri. Hal itu dimaksudkan agar keyakinan masyarakat tetap terjaga di level yang optimis.

"Kita tahu sumbernya itu dari gejolak global, kita tahu biasanya memang kalau kursnya bergejolak IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) biasanya itu respons. Makanya kita jaga sumber dari ketidakstabilannya itu yang kita kurangi," ujarnya kepada pewarta di Gedung DPR, Senin (8/7).

Pernyataan Febrio itu berkaitan dengan posisi IKK yang mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir. Pada Juni 2024 IKK tercatat berada di level 123,3, turun dari posisi bulan sebelumnya yang berada di level 125,2, dan lebih rendah dari April 2024 di level 127,7.

Baca juga : Nilai Tukar Rupiah Kian Melemah, Mendag: Jangan Khawatir

Febrio mengatakan, penurunan IKK itu tak luput dari depresiasi nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Pelemahan kurs, kata dia, tak hanya berimplikasi pada investasi, melainkan pada kepercayaan konsumen dan tingkat optimisme kelas menengah.

Karenanya, pada paruh kedua di tahun ini pemerintah akan kembali menjaga kemampuan belanja masyarakat kelas menengah. Salah satunya ialah melalui penambahan fasilitas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah di sektor properti.

Dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR, pemerintah meminta restu parlemen agar bisa memberikan fasilitas PPN DTP untuk semester II 2024. Anggaran yang diajukan untuk menjalankan niatan tersebut ialah Rp500 miliar.

Febrio mengatakan, dana itu setidaknya bisa digunakan untuk membantu pembelian hingga 10 ribu unit rumah. "Itu di atas 10 ribuan unit untuk yang paruh kedua. Jadi itu salah satu yang kita harapkan untuk juga memberi manfaat, terutama untuk kelas menengah dan menjadi momentum untuk jaga pertumbuhan ekonomi kita di atas 5%," pungkas Febrio. (Mir)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya