Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ekonomi Sirkular Tingkatkan PDB dan Tambah Lapangan Pekerjaan

Insi Nantika Jelita
03/7/2024 15:50
Ekonomi Sirkular Tingkatkan PDB dan Tambah Lapangan Pekerjaan
Pengunjung memperhatikan produk kerajinan tas yang terbuat dari sampah plastik di arena Festival Ekonomi Sirkular 2023.(MI/Usman Iskandar)

MANFAAT dari ekonomi sirkular dapat menambah produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp593 triliun-Rp638 triliun di 2030. Selain itu, ekonomi sirkular sebagai akselerator ekonomi hijau dapat menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menjelaskan potensi-potensi tersebut didapat dari sektor-sektor usaha yang menerapkan ekonomi sirkular yakni pangan, elektronik, kemasan plastik konstruksi, dan tekstil. "Manfaat ekonomi sirkular dapat meningkatkan PDB hingga Rp638 triliun di 2030 dan potensi penciptaan 4,4 juta lapangan kerja hijau," ujar Suharso peluncuran Peta Jalan Ekonomi Sirkular dan Food Loss and Waste di Jakarta, Rabu (3/6).

Ekonomi sirkular merupakan model ekonomi yang bertujuan meminimalkan penggunaan sumber daya, mendesain suatu produk agar memiliki daya guna selama mungkin, dan mengembalikan sisa proses produksi dan konsumsi ke dalam rantai nilai. Dunia usaha dan investasi global semakin memperhatikan isu keberlanjutan yang mementingkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola environmental, social, governance (ESG). 

Investasi global, lanjutnya, berkembang pada sektor energi, agrikultur, kehutanan, pemanfaatan hutan, dan penggunaan lahan (forest and other land uses). Peluang Indonesia semakin terbuka dengan asset under management (AUM) atau dana kelolaan dari pengelolaan investasi berbasis ESG meningkat 1,96 kali lipat sejak 2016 mencapai US$121,3 triliun di 2021.

Eks Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, sektor pangan pengendalian susut dan sisa pangan atau food loss and waste juga dapat menyelamatkan potensi kehilangan ekonomi sekitar Rp213 triliun-Rp551 triliun per tahun atau setara dengan 4%-5% PDB Indonesia. "Pemanfaatan sisa pangan yang masih layak konsumsi bisa memenuhi kebutuhan energi 62% dari penduduk yang kekurangan energi," kata Suharso. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya