Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERMINTAAN terhadap rumah tapak di Indonesia, terutama pada sektor menengah ke bawah, terus menunjukkan tren positif. Konsultan properti JLL baru-baru ini melaporkan bahwa rumah tapak dengan harga di bawah Rp2 miliar menjadi yang paling laris di pasar.
Tren ini mencerminkan minat yang tinggi dari kalangan masyarakat yang mencari rumah pertama atau upgrading dari hunian sebelumnya
Head of Research JLJ Yunus Karim mengatakan, rumah tapak dengan harga di bawah Rp2 miliar adalah yang paling diminati. Berdasarkan data terbaru JLL, 80% dari total penjualan rumah di perumahan besar dengan luas lebih dari 200 hektare berada dalam kisaran harga tersebut.
Baca juga : BTN Bidik Peningkatan Market Share KPR Non Subsidi melalui Sales Center KPR
Menurut Yunus, sekitar 80 persen dari penjualan berada di bawah Rp2 miliar, sementara 70 persen di antaranya untuk rumah dengan harga sampai Rp1,2 miliar.
Permintaan yang tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor, terutama keterjangkauan harga.
Yunus juga menyebutkan bahwa pengembang merespons permintaan ini dengan meluncurkan berbagai produk rumah tapak yang beragam, fokus pada segmen menengah ke bawah.
Baca juga : Rumah Tapak Paling Diminati
"Pengembang juga merespons dengan membuat berbagai macam produk, terutama di segmen menengah ke bawah," tambahnya.
Selain itu, laporan dari Cushman & Wakefield Indonesia tentang pasar properti di Jabodetabek pada Kuartal IV 2023 mengungkapkan bahwa permintaan tertinggi untuk rumah tapak berasal dari masyarakat kelas menengah, yang menyumbang sekitar 33,8% dari total permintaan hingga semester II 2023.
Di sisi lain, rumah tapak juga tetap dicari oleh masyarakat dari segmen atas, dengan 26,5% dari total unit yang terjual selama semester II 2023 berasal dari segmen ini
Baca juga : Segmen Rumah Tapak LPCK Masih Menjadi Incaran Konsumen Properti
Perkembangan ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang memberikan pembebasan PPN untuk pembelian rumah yang telah selesai dibangun atau hampir selesai hingga akhir 2024. Kebijakan ini diperkirakan akan terus mendorong permintaan, mencerminkan tren serupa yang terlihat pada 2021 dan 2022.
Salah satunya, PT Adhi Persada Properti yang melakukan inovasi dengan mengembangkan Aparthouse yang menggabungkan apartemen dengan rumah tapak. Pengembangan Aparthouse tersebut adalah Andava Aparthouse di Kawasan Pejaten Jakarta Selatan, melalui Kerja sama Operasi (KSO) dengan PT KVP Aparthouse Propertindo.
Direktur Pemasaran dan Produksi APP Indra Syahruzza mengatakan, ini merupakan inovasi baru, yang membangkitkan optimisme di tengah situasi pasar properti yang masih sulit dan belum stabil
Baca juga : Modernland Realty Jabarkan Peluang Investasi Properti di Tahun Politik 2024
“Pengembangan Andava Aparthouse di Pejaten ini sejalan dengan program keberlanjutan Adhi Persada Properti. Diantaranya adalah pengembangan aset APP yang belum maksimal terutama untuk mengembangkan landed house, dan pengembangan bisnis serta revenue stream baru sehingga kinerja perusahan menjadi lebih baik dan tumbuh kedepannya,” jelas Indra.
Menurut dia, pihaknya akan terus melakukan inovasi sejalan dengan permintaan pasar yang terus berkembang dan berubah.
“Kami optimis, inovasi APP ini akan diserap pasar dalam waktu mendatang,” ungkap Indra
Direktur Utama PT KVP Aparthouse Propertindo Hendry Oktavianus mengatakan, Andava Aparthouse yang dikembangkan dalam KSO APP dengan KVP Aparthouse Propertindo ini menelan investasi sebesar Rp750 Milliar, dan untuk tahap pertama investasinya sebesar Rp180 Milliar.
“Dibangun diatas lahan seluas 2,1 Ha, proyek iniakan dikembangkan dalam beberapa tahap,” kata dia.
Sementara itu, Managing Director PT KVP APP Aparthouse Novie Imelly menjelaskan, Aparthouse merupakan preferensi rumah untuk generasi millenial yang sangat mendukung kebutuhan dan aspirasi mereka.
“Harga Andava Aparthouse saat ini ditawarkan mulai dari Rp1,9 miliar,” tandas dia. (Z-10)
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah membantah kabar yang menyebut luas tanah rumah subsidi akan dipangkas menjadi hanya 25 meter persegi dengan luas bangunan 18 meter persegi.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap konsumen, Socia Garden menggelar senam aerobik Tabata secara massal dan gratis di akhir pekan
REI desak DPR undang Hashim Djojohadikusumo, nilai roadmap 3 Juta Rumah Kementerian PKP menyimpang. DPR dukung klarifikasi dari Satgas Perumahan.
Pemerintah Spanyol meminta Airbnb menghapus 66.000 daftar properti yang dianggap melanggar pelaturan akomodasi wisata.
program tiga juta rumah adalah peluang emas untuk menghadirkan kehidupan yang lebih berkualitas, khususnya bagi warga di wilayah yang masih menghadapi kekurangan infrastruktur dasar
PEMERINTAH dan DPR didorong untuk memberikan insentif nyata bagi pelaku usaha dan sopir angkutan online (daring). Setidaknya ada empat insentif yang diusulkan Oraski.
SITUASI perekonomian tidak pasti dan laju inflasi membuat masyarakat sulit mendapatkan hunian di Jakarta. Karena itu, pada akhirnya mereka melirik properti di luar Jakarta lebih terjangkau.
Dalam upaya meringankan beban masyarakat menjelang mudik Lebaran, pemerintah resmi memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian tiket pesawat
Kenaikan tarif PPN 12% resmi berlaku untuk kendaraan mewah seperti mobil 3.000–4.000 cc, motor di atas 500 cc, pesawat jet pribadi, kapal pesiar, dan lainnya. Simak daftar lengkapnya di sini!
Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud mengutarakan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebanyak 12% tersebut sudah diatur oleh Undang-undang negara.
REKTOR Universitas Gadjah Mada (UGM), Dwikorita, menyebut gejala korupsi di Indonesia sudah memasuki level siaga
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved