Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PERMINTAAN terhadap rumah tapak di Indonesia, terutama pada sektor menengah ke bawah, terus menunjukkan tren positif. Konsultan properti JLL baru-baru ini melaporkan bahwa rumah tapak dengan harga di bawah Rp2 miliar menjadi yang paling laris di pasar.
Tren ini mencerminkan minat yang tinggi dari kalangan masyarakat yang mencari rumah pertama atau upgrading dari hunian sebelumnya
Head of Research JLJ Yunus Karim mengatakan, rumah tapak dengan harga di bawah Rp2 miliar adalah yang paling diminati. Berdasarkan data terbaru JLL, 80% dari total penjualan rumah di perumahan besar dengan luas lebih dari 200 hektare berada dalam kisaran harga tersebut.
Baca juga : BTN Bidik Peningkatan Market Share KPR Non Subsidi melalui Sales Center KPR
Menurut Yunus, sekitar 80 persen dari penjualan berada di bawah Rp2 miliar, sementara 70 persen di antaranya untuk rumah dengan harga sampai Rp1,2 miliar.
Permintaan yang tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor, terutama keterjangkauan harga.
Yunus juga menyebutkan bahwa pengembang merespons permintaan ini dengan meluncurkan berbagai produk rumah tapak yang beragam, fokus pada segmen menengah ke bawah.
Baca juga : Rumah Tapak Paling Diminati
"Pengembang juga merespons dengan membuat berbagai macam produk, terutama di segmen menengah ke bawah," tambahnya.
Selain itu, laporan dari Cushman & Wakefield Indonesia tentang pasar properti di Jabodetabek pada Kuartal IV 2023 mengungkapkan bahwa permintaan tertinggi untuk rumah tapak berasal dari masyarakat kelas menengah, yang menyumbang sekitar 33,8% dari total permintaan hingga semester II 2023.
Di sisi lain, rumah tapak juga tetap dicari oleh masyarakat dari segmen atas, dengan 26,5% dari total unit yang terjual selama semester II 2023 berasal dari segmen ini
Baca juga : Segmen Rumah Tapak LPCK Masih Menjadi Incaran Konsumen Properti
Perkembangan ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang memberikan pembebasan PPN untuk pembelian rumah yang telah selesai dibangun atau hampir selesai hingga akhir 2024. Kebijakan ini diperkirakan akan terus mendorong permintaan, mencerminkan tren serupa yang terlihat pada 2021 dan 2022.
Salah satunya, PT Adhi Persada Properti yang melakukan inovasi dengan mengembangkan Aparthouse yang menggabungkan apartemen dengan rumah tapak. Pengembangan Aparthouse tersebut adalah Andava Aparthouse di Kawasan Pejaten Jakarta Selatan, melalui Kerja sama Operasi (KSO) dengan PT KVP Aparthouse Propertindo.
Direktur Pemasaran dan Produksi APP Indra Syahruzza mengatakan, ini merupakan inovasi baru, yang membangkitkan optimisme di tengah situasi pasar properti yang masih sulit dan belum stabil
Baca juga : Modernland Realty Jabarkan Peluang Investasi Properti di Tahun Politik 2024
“Pengembangan Andava Aparthouse di Pejaten ini sejalan dengan program keberlanjutan Adhi Persada Properti. Diantaranya adalah pengembangan aset APP yang belum maksimal terutama untuk mengembangkan landed house, dan pengembangan bisnis serta revenue stream baru sehingga kinerja perusahan menjadi lebih baik dan tumbuh kedepannya,” jelas Indra.
Menurut dia, pihaknya akan terus melakukan inovasi sejalan dengan permintaan pasar yang terus berkembang dan berubah.
“Kami optimis, inovasi APP ini akan diserap pasar dalam waktu mendatang,” ungkap Indra
Direktur Utama PT KVP Aparthouse Propertindo Hendry Oktavianus mengatakan, Andava Aparthouse yang dikembangkan dalam KSO APP dengan KVP Aparthouse Propertindo ini menelan investasi sebesar Rp750 Milliar, dan untuk tahap pertama investasinya sebesar Rp180 Milliar.
“Dibangun diatas lahan seluas 2,1 Ha, proyek iniakan dikembangkan dalam beberapa tahap,” kata dia.
Sementara itu, Managing Director PT KVP APP Aparthouse Novie Imelly menjelaskan, Aparthouse merupakan preferensi rumah untuk generasi millenial yang sangat mendukung kebutuhan dan aspirasi mereka.
“Harga Andava Aparthouse saat ini ditawarkan mulai dari Rp1,9 miliar,” tandas dia. (Z-10)
MENJADIKAN Karawang, Jawa Barat, bukan hanya sebagai destinasi industri, melainkan juga sebagai masa depan hunian premium di timur Jakarta.
Ciputra Group resmi menggelar acara Berita Acara Serah Terima (BAST) tahap pertama untuk hunian CitraLake Villa.
MENTERI Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan perumahan kunci ketahanan kota hingga inklusi sosial.
Menurut Ara, rincian subsidi rumah ini akan diumumkan rinci pada waktunya.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai pertumbuhan pembangunan pada sektor properti seperti perumahan dan hotel di DKI Jakarta dan Tangerang Raya berdampak bagi warga Jawa Barat.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
PEMERINTAH dan DPR didorong untuk memberikan insentif nyata bagi pelaku usaha dan sopir angkutan online (daring). Setidaknya ada empat insentif yang diusulkan Oraski.
SITUASI perekonomian tidak pasti dan laju inflasi membuat masyarakat sulit mendapatkan hunian di Jakarta. Karena itu, pada akhirnya mereka melirik properti di luar Jakarta lebih terjangkau.
Dalam upaya meringankan beban masyarakat menjelang mudik Lebaran, pemerintah resmi memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian tiket pesawat
Kenaikan tarif PPN 12% resmi berlaku untuk kendaraan mewah seperti mobil 3.000–4.000 cc, motor di atas 500 cc, pesawat jet pribadi, kapal pesiar, dan lainnya. Simak daftar lengkapnya di sini!
Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud mengutarakan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebanyak 12% tersebut sudah diatur oleh Undang-undang negara.
PENERAPAN tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% tak semata berdampak pada barang mewah atau objek yang selama ini dipungut Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved